Satu Warga Bekasi Meninggal Akibat DBD
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati mengatakan, laporan yang didapat instansinya, korban meninggal akibat demam berdarah merupakan warga Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang.
Seorang warga Kota Bekasi dilaporkan meninggal dunia akibat serangan penyakit demam berdarah di wilayah setempat. Hal ini disebabkan terus meningkatnya jumlah penderita penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati mengatakan, laporan yang didapat instansinya, korban meninggal akibat demam berdarah merupakan warga Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
"Pasien yang meninggal karena memaksa pulang dari rumah sakit, padahal dokter belum mengizinkan," kata Dezi di Bekasi, Kamis (7/2).
Karena itu, Dezi mengimbau kepada masyarakat yang didiagnosa menderita penyakit demam berdarah agar mematuhi imbauan dari dokter yang merawat. Jika belum benar-benar sembuh, maka lebih baih bertahan di rumah sakit.
Adapun sepanjang Januari, kata dia, penderita positif demam berdarah dengue di wilayahnya mencapai 128 kasus. Jumlah itu meningkat hingga 150 persen dibandingkan pada periode yang sama Januari 2018. Ada tiga dari 12 kecamatan dengan kasus tertinggi yaitu Jatiasih dengan 35 kasus, Mustikajaya 22 kasus, dan Jatisampurna dengan 13 kasus.
Untuk menekan angka penderita DBD, kata dia, instansinya berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan lurah agar warganya rutin kerja bakti, terutama di rumah masing-masing.
"Pemberantasan sarang nyamuk merupakan upaya paling efektif mencegah timbulnya nyamuk aedes aegyti. Terutama genangan air, paling potensi dipakai nyamuk berkembang biak," ujar dia.
Sementara itu, RSUD Kota Bekasi masih merawat sebanyak 12 pasien demam berdarah. Mereka adalah ratusan pasien baik yang suspek maupun positif selama Januari hingga 7 Februari 2019.
"Ada lima anak dan tujuh orang dewasa," kata Kabid Keperawatan RSDU Kota Bekasi, Sudirman.
Baca juga:
6 Kecamatan di Batang Endemik Demam Berdarah
Musim Hujan, Warga di Sejumlah Daerah Mulai Terserang DBD
813 Warga Jakarta Terjangkit DBD, Penderita Terbanyak di Kalideres
Penderita DBD di Papua Capai 70 Orang, Kabupaten Biak Paling Banyak
Anies Tegaskan RSUD Jakarta Gratis untuk Pasien Demam Berdarah
Cara Mencegah DBD dan Mengobati Demam Berdarah
Tempat-Tempat Persembunyian Nyamuk Demam Berdarah di Rumah