Sebelum jatuh, Lion Air PK-LQP tak alami kerusakan saat terbang dari Bali
Kepala Otoritas Bandara Wilayah lV Bali Nusra, Herson ikut angkat bicara. Menurutnya, sesuai data, tidak ada masalah saat Lion Air terbang dari Bali.
Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pakalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi. Sebelum jatuh, pesawat itu terakhir terbang dari Denpasar, Bali pada Minggu (28/10) menuju Jakarta. Sempat dikabarkan pesawat tersebut mengalami masalah (kerusakan) sejak di Bali.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah lV Bali Nusra, Herson ikut angkat bicara. Menurutnya, sesuai data, tidak ada masalah saat Lion Air terbang dari Bali.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Kalau yang kemarin sesuai data dan datanya itu hasil evaluasi inspektur kami semuanya sudah normal. Itu hasil evaluasi inspektur kami di lapangan," ucapnya saat ditemui di sela-sela kegiatan Ramp Check Gabungan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (4/10).
Herson menjelaskan, setiap pesawat yang mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pasti dilakukan evaluasi keseluruhan.
"Setiap pesawat yang datang semuanya dievaluasi oleh tim teknisnya. Evaluasi itu ada harian, ada Minggu, ada Bulanan dan ada tahunan, itu pengecekan keseluruhannya untuk keselamatan penerbangan, supaya aman dan nyaman sampai di tujuan," imbuhnya.
Prioritas pertama dalam penerbangan adalah keselamatan. Karena itu pihak otoritas Bandara mengaku selalu rutin melakukan pengecekan pesawat serta para kru yang bertugas.
"Hasil evaluasi seluruh inspektur kami dinyatakan semua data-datanya itu normal (Pesawat Lion Air PK-LQP), tidak ada kerusakan, itu data kami yang masuk dan kami sudah laporkan ke pimpinan," jelasnya.
"Sudah clear ke seluruhannya. Kalau memang ada kerusakan terus kemudian pilot juga tidak berani (terbang), iya tidak bisa terbang. Terbang itu, karena semuanya sudah clear dan tidak ada masalah, dan waktu itu sampai ke Jakarta," tutup Herson.
Baca juga:
Tim SAR tak lagi dengar suara PING dari black box yang belum ditemukan
Lion Air telusuri korban yang tak masuk data manifes
Masing-masing kru Lion Air JT610 akan terima santunan Rp 1,5 miliar
Kondisi turbin Lion Air pasca jatuh di perairan Karawang
KNKT: FDR black box berisi rekaman data 19 jam penerbangan Lion Air PK-LQP