Sebut Rohis sarang teroris, Metro TV dituntut minta maaf
FKAR meminta Metro TV untuk tidak mengulangi penyebutan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris.
Dalam salah satu tayangannya, Metro TV menyebut bahwa organisasi Rohani Islam (Rohis) sebagai sarang teroris. Tayang ini pun segera menuai kecaman. Forum Komunikasi Alumni Rohis (FKAR) meminta Metro TV meminta maaf atas hal tersebut.
"Kami Forum Komunikasi Alumni Rohis, SMP dan SMA Jakarta menuntut Metro TV untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena telah memberitakan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris," ujar FKAR melalui broadcast BlackBerry, Sabtu (15/9).
FKAR meminta Metro TV untuk tidak mengulangi penyebutan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris. Jika mengulanginya, FKAR akan tuntut Metro TV.
"Supaya dicabut hak siarnya karena melakukan keresahan dan pembohongan publik. Tidak layak menjadi lembaga penyiaran."
Sebelumnya Metro TV menampilkan tayangan mengenai pola rekruitmen teroris muda. Dalam tayangan tersebut, Metro TV menyebut bahwa sasaran rekruitment teroris muda dari siswa SMP dan SMA di sekolah umum. Mereka yang masuk target rekruitmen adalah siswa yang masuk organisasi di masjid-masjid sekolah. Siswa yang tertarik kemudian diajak diskusi di luar sekolah.
Namun dalam running teksnya, Metro TV menyebut tayangannya tersebut bersumber dari penelitian Bambang Pranowo dari UIN Jakarta. Metro TV juga membantah telah menyebut bahwa Rohis sebagai sarang teroris.