Sedang melaut, nelayan di Sumenep temukan mayat mengapung
Sedang melaut, nelayan di Sumenep temukan mayat mengapung. Mashur, nelayan yang menemukan mayat tersebut pertama kali. Ia lalu berteriak dan selanjutnya tiga nelayan lainnya, juga warga Dusun Pesisir, Desa Bicabbi, datang ke lokasi penemuan.
Mayat mengapung ditemukan seorang nelayan asal Dusun Pesisir Desa Bicabbi, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
"Lokasi penemuan mayat sekitar 100 meter dari bibir pantai di Dusun Pesisir, Desa Bicabbi. Ketika itu, saksi mencari ikan dengan menggunakan perahu kecil," kata Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Abd Mukid di Sumenep, Jumat (6/4) siang.
-
Siapa yang disebut sebagai 'Pangeran Sumenep'? Hingga saat ini, Irwan tetap aktif di panggung-panggung musik dangdut di daerah asalnya. Dikenal sebagai 'Pangeran Sumenep' dan kini telah menikah, ia berkomitmen untuk senantiasa memanjakan para penggemarnya.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
-
Apa itu Tari Sintung Sumenep? Tari Sintung merupakan salah satu ekspresi keimanan umat muslim di Kabupaten Sumenep kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
Dimana letak petilasan Dewi Maya Maya di Sumedang? Keberadaan petilasan sendiri bisa dilihat secara jelas saat melintasi kawasan Kampung Karamat. Posisinya persis berada di tengah jalan penghubung Cisitu dengan Waduk Jatigede, dan dipasangi pagar di sekelilingnya.
-
Apa yang dimaksud dengan es selendang mayang? Es selendang mayang memiliki cita rasa manis dan menyegarkan. Ini adalah sajian es manis dengan kue lembut berwarna hijau dan merah yang menjadi isian.
Mashur, nelayan yang menemukan mayat tersebut pertama kali. Ia lalu berteriak dan selanjutnya tiga nelayan lainnya, juga warga Dusun Pesisir, Desa Bicabbi, datang ke lokasi penemuan.
Mereka kemudian membawa mayat itu ke pinggir pantai dengan menggunakan jaring. Warga pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Mayat tersebut sempat menjadi tontotan warga dan salah seorang di antaranya adalah Yuliatin, warga Dusun Bujaan, Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek. Perempuan berusia 33 tahun itu meyakini mayat tersebut adalah Bahrawi, orang tua kandungnya yang tenggelam ketika mencari ikan di Perairan Lapa Daya pada 20 Januari 2018.
Yuliatin memastikan mayat itu adalah bapaknya dari ciri-ciri khusus pada bagian kepala dan bahu.
"Setelah divisum di Puskesmas Dungkek, kami akhirnya menyerahkan mayat tersebut kepada keluarganya untuk disemayamkan," kata Mukid, seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Usai dipijat terapis, pria 51 tahun meninggal di bilik salon
Warga Muara Enim temukan mayat pria dengan luka parah di leher
Tengkorak di Banyuasin diyakini driver Gocar yang tewas dirampok
Wanita pegawai kafe tewas tercebur got dalam kondisi mabuk miras
Mayat membusuk di Boyolali, keluarga sebut korban sering dapat bisikan ghaib
Mayat membusuk di rumah kosong gegerkan warga Boyolali
Karyawati agen jasa pengiriman barang tewas dengan luka di dagu