Sehari 8 Warga Yogyakarta Meninggal Dunia saat Isolasi Mandiri
Delapan warga Kota Yogyakarta meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman), Senin (12/7). Kematian saat isolasi mandiri ini terjadi bersamaan saat lonjakan kasus pasien positif Covid-19 terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Delapan warga Kota Yogyakarta meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman), Senin (12/7). Kematian saat isolasi mandiri ini terjadi bersamaan saat lonjakan kasus pasien positif Covid-19 terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan, 31 warga dimakamkan dengan protokol kesehatan pada Senin (12/7) siang. Delapan di antaranya meninggal dunia saat menjalani isoman.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Hidayat memaparkan sejak terjadi lonjakan kasus di Kota Yogyakarta, angka pemakaman warga dengan protokol Covid-19 meningkat lima kali lipat. Padahal sebelumnya hanya tiga hingga lima kali jenazah yang dimakamkan dengan protokol serupa dalam sehari.
"Naik lima kali lipat. Sekarang sehari bisa memakamkan 20-25 jenazah dengan protokol kesehatan. Beberapa hari terakhir ada 30-an kasus," jelas Hidayat saat dihubungi, Senin (12/7).
"Sedang yang isoman meninggal sebelum ledakan (kasus Covid-19) tidak ada. Beberapa hari terakhir tiga sampai lima yang meninggal saat isoman. Hari ini termasuk tinggi, ada delapan," sambung Hidayat.
Hidayat memaparkan bahwa warga yang meninggal saat isoman ini tidak bisa dirawat di rumah sakit karena penuh. Dia merinci warga yang meninggal saat isoman ini kebanyakan sudah berusia lanjut atau mempunyai komorbid.
Banyaknya pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan membuat BPBD Kota Yogyakarta saat ini melibatkan masyarakat setempat dalam pemulasaraan. Di tiap kecamatan ada tim penguburan dengan protokol kesehatan.
"Di seluruh kecamatan sekarang ada tim kubur Covid-19. Ada empat sampai lima tim di masing-masing kecamatan. Harapannya agar jenazah tidak perlu menunggu waktu lama untuk pemulasaraan," pungkas Hidayat.
Baca juga:
Analisis IDI soal Penangkapan dr Lois: Dia Meresahkan dan Ganggu Penanganan Pandemi
Kasus Covid-19 Melonjak di Solo, Gibran Perbanyak Tempat Isolasi
PKS Sindir Luhut: Harusnya Minta Maaf, Bukan Malah Emosional
Video Karaoke saat Jam Kerja Viral, Kepala dan 2 Staf Puskesmas di Bogor Dicopot
Cerita Menko Luhut, Sehari Tiga Kali Ditelepon Jokowi Tanya PPKM Darurat
Kembali Melonjak, Kasus Covid-19 di RI Bertambah 40.427 Positif per 12 Juli 2021