Sejarah heroik kenapa Bekasi disebut Kota Patriot
Saat ini panggilan itu tak populer. Di media sosial, malah Bekasi sering diledek lewat meme soal macet dan jalan rusak.
Bung Karno pernah berkata 'jangan sekali-sekali melupakan sejarah'. Ungkapan dari bapak proklamator mengajarkan untuk selalu mengingat akan sejarah bangsa ini.
Nah, tahukah Anda Bekasi ternyata dikenal sebagai Kota Patriot? Saat ini panggilan tersebut kurang populer. Di media sosial, malah Bekasi sering diledek lewat meme soal macet dan jalan rusak.
Bagaimana ceritanya Bekasi disebut sebagai Kota Patriot?
Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, Belanda kembali ingin berkuasa. Mereka menggelar agresi militer tahun 1947 dan 1948. Sejumlah daerah milik Republik pun kembali dikuasai Belanda.
Sebelum tahun 1950, Bekasi, Cakung, dan Tambun merupakan bagian dari Jakarta (Batavia) dengan kabupatennya Jatinegara. Namun pada tahun 1950, rakyat Bekasi menuntut untuk keluar dari distrik Jakarta dan menolak masuk ke Negara Pasundan yang merupakan boneka Belanda. Rakyat Bekasi menginginkan masuk ke Republik Indonesia Serikat.
"Makanya hari jadi Bekasi tanggal 15 Agustus 1950," ujar Sejarawan, Ali Anwar, kepada merdeka.com, pada Kamis (1/10).
Ali menambahkan untuk merebut seluruh wilayah Indonesia, maka sekutu harus melakukan perebutan kekuasaan dan berhadapan dengan tentara republik. Tentara Republik tersebut berada di front terdepan, tepatnya di Kali Cakung.
Front terdepan ini merupakan tempat para pejuang Republik Indonesia untuk mempertahankan wilayahnya. Selain itu, para pejuang tidak hanya berisi tentara dari Bekasi saja, melainkan juga tentara dari daerah lain.
"Ada juga kiriman-kiriman dari Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Garut mereka bergantian menjaga pertahanan, kalau Bekasi bobol, maka Republik Indonesia bobol. Logikanya seperti itu" tandasnya.
Para tentara yang berada di Kali Cakung merupakan garda terdepan dalam pertempuran. Sementara Karawang merupakan garda belakang dalam menjaga kokohnya lini pertahanan.
"Itu sebabnya Bekasi disebut sebagai kota patriot. Patriot pertempuran terdepan," ujar Ali.
Sejarawan alumni Universitas Indonesia ini menjelaskan, jika pada tahun 1963-1964 Karawang berencana menjadikan kotanya sebagai kota patriot. Tapi kemudian hal tersebut diprotes oleh Bekasi.
"Nggak bisa karena patriot itu ada di Bekasi karena pertempuran di sini," akunya.
Hal tersebut justru memicu pertemuan para tokoh masyarakat, para pejuang Bekasi di Gedung Bioskop Parahiyangan. Tokoh yang hadir di antaranya adalah mantan ketua Persatuan Pelajar Islam (PII) Kabupaten Bekasi tahun 1964-1965, Marzuki Hidayat, Aburrahim, M Husein Kamaliy, dan lain-lain.
Hasil pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan jika Kabupaten Bekasi adalah kota Patriot. Namun seiring perkembangan waktu hal itu terlupakan. Pada tahun 1997, diselenggarakan sayembara lambang kota Bekasi pada masa Wali Kota, Kailani AR. Berbagai usulan muncul, mulai dari kota iman, kota ihsan, kota perjuangan, hingga kota patriot. Setelah melalui perdebatan yang tidak berjalan alot, akhirnya disepakati Kota Patriot.
Lambang Kota Bekasi dengan sesanti 'Kota Patriot' tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi nomor 01 tahun 1998 pada masa Wali Kota Bekasi, Nonon Sonthanie.
"Serpihan sejarah mulai terangkai dan mengungkap bahwa julukan kota patriot dicetuskan gedung hiburan" ujar Ali Anwar menutup perbincangan.