Sejarah Puasa Ramadan
Perintah puasa Ramadan telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183.
Marhaban Ya Ramadan. Umat Islam akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Inilah bulan penuh keistimewaan. Bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan Ramadan adalah tamu agung. Umat Islam menyambutnya dengan penuh kegembiraan.
Puasa Ramadan tidak hanya sekadar menahan haus dan lapar. Praktik puasa memiliki dimensi sangat luas. Ibadah ini juga memiliki tuntunan, hukum dan aturan. Hal itu bisa dibaca kembali dalam sejarah perintah ibadah puasa Ramadan.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa yang dirasakan saat Ramadan berakhir? Seiring dengan terbenamnya matahari di akhir Ramadan, kita merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
-
Apa yang diraih Iqbaal Ramadhan baru-baru ini? Setelah ngejalanin kuliah dari tahun 2019 di Australia, Iqbaal Ramadhan akhirnya resmi jadi lulusan Media Komunikasi dari Monash University. Keren banget!
-
Apa yang dimaksud dengan puisi menyambut Ramadan? Puisi menjadi sarana yang indah untuk mengekspresikan kegembiraan, kerinduan, dan antusiasme menyambut bulan Ramadan. Kata-kata yang dipilih dengan penuh perhatian dapat menciptakan atmosfer yang khusyuk dan mendalam, membangkitkan semangat beribadah dan merenungkan makna spiritualitas.
-
Apa yang sedang tren di bulan Ramadhan? Pantun adalah bentuk puisi lama yang sangat populer. Dalam rangka datangnya bulan suci Ramadhan, pantun adalah salah cara untuk menyambut bulan puasa tersebut.
Perintah ibadah puasa memiliki hal spesial. Jika biasa hukum ibadah secara umum ketika ayat turun, maka ibadahnya mulai berlaku. Seperti ibadah mendirikan salat, zakat, haji dan umrah. Namun khusus puasa berbeda.
Para ulama menjelaskan, ada jeda selama satu bulan sejak turun ayat perintah untuk menjalankan puasa. Dari bulan Sya'ban menuju bulan Ramadan. Jeda itu dimaksudkan agar Nabi Muhammad dapat menjelaskan ketentuan dan aturan tentang puasa yang belum diketahui oleh para sahabat saat itu. Sehingga ketika sudah memasuki bulan Ramadan, sahabat sudah mengerti tentang tuntunan puasa.
Perintah puasa telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". Ayat tersebut turun pada tahun kedua Hijrah, pada bulan Sya'ban atau bulan ke-8 dalam kalender Hijriah.
Baru pada ayat berikutnya dijelaskan kapan pelaksanaan bulan puasa yaitu dalam surat Al- Baqarah ayat 185. Ayat itu juga menjelaskan ketentuan bagaimana jika orang dalam keadaan sakit dan musafir, apakah perlu puasa atau tidak.
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur".
Keistimewaan Bulan Ramadan
Bulan Ramadan begitu istimewa. Banyak ulama menyebut, Ramadan adalah bulan Alquran. Sebab, di bulan itu Alquran diturunkan. Tepatnya pada malam Lailatul Qadar.
Pakar tafsir Alquran Quraish Shihab menjelaskan, bulan Ramadan terdapat malam Qadar. Menurut Alquran, bulan itu lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat silih berganti turun atas seizin Tuhan. Dan kedamaian akan terasa hingga terbitnya fajar.
Selain itu, ayat-ayat puasa Ramadan juga disisipkan ayat yang mengandung pesan tentang kedekatan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya serta janji-Nya untuk mengabulkan doa siapapun yang dengan tulus berdoa.
Karena itu, mari menangkan dan jalankan rukun Islam ketiga ini dengan gembira. Menangkanlah jihad akbar ini. Selalu bersimpuh di padang yang luas dengan doa. Perbanyak ibadah. Agar kita menjadi orang yang bertaqwa.
Sekali lagi, Marhaban Ya Ramadan
(mdk/has)