Sejumlah Tempat Wisata Dibuka, Okupansi Hotel di Banyuwangi Mulai Membaik
Dibukanya kembali sejumlah destinasi wisata dengan konsep new normal membuat okupansi Hotel-hotel di Kabupaten Banyuwangi mulai mengalami kenaikan setelah sempat berhenti beroperasi akibat dampak pandemik Corona (Covid-19).
Dibukanya kembali sejumlah destinasi wisata dengan konsep new normal membuat okupansi Hotel-hotel di Kabupaten Banyuwangi mulai mengalami kenaikan setelah sempat berhenti beroperasi akibat dampak pandemik Corona (Covid-19).
Beberapa hotel berbintang di Banyuwangi bahkan sudah mencapai okupansi 70-75 persen. Sementara rata rata okupansi seluruh hotel di Banyuwangi pada Bulan Juni mencapai 35 persen dan naik menjadi 45 persen di Bulan Juli saat ini dari total 75 hotel dari kelas berbintang maupun kelas melati.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin mengatakan, sejumlah hotel di Banyuwangi mulai dibuka kembali dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sejak awal Juni 2020.
"Pada bulan Juni ini kami kroscek kepada anggota dari hotel berbintang dan melati. Hotel bintang pada bulan Juni baru di kisaran 35 persen. Kemudian di Bulan Juli ini itu di angka 45 persen, presense okupansi itu rata rata. Kemudian ada beberapa anggota kami satu sampai tiga itu yang sampai 70-75 persen," ujar Zaenal saat dihubungi, Jumat (24/7).
©2020 Merdeka.com
Zaenal mengatakan, pariwisata maupun pagelaran event di Banyuwangi sangat berpengaruh terhadap okupansi hotel. Setelah sejumlah pariwisata sempat ditutup beberapa bulan sejak Maret 2020, banyak hotel hotel di Banyuwangi yang turut menutup operasionalnya karena tidak ada tamu yang menginap.
"Nggak ada tamu itu di Bulan April sama Mei itu parah banget. Itu mulai Bulan April ada 25 hotel dan restoran yang melakukan penutupan, di situ okupansi sangat rendah bahkan kosong. Yang masih operasional ada 10 persen," jelasnya.
Saat ini, setelah sejumlah destinasi pariwisata favorit di Kabupaten Banyuwangi dibuka kembali mulai dari Taman Wisata (TWA) Kawah Ijen, Bangsring Underwater, hingga Taman Nasional Alas Purwo, hotel hotel maupun resto di Banyuwangi mulai bergeliat.
"Tentu dengan ketentuan semua hotel baik yang berbintang ataupun melati menerapkan protokol kesehatan. Bagi PHRI protokol kesehatan itu wajib hukumnya. Karena siapapun, tidak ada yang bisa menjamin Covid-19 akan berakhir sampai kapan. Itu kami instruksikan ke semua hotel," ujarnya.
Untuk menjamin rasa aman terhadap setiap tamu yang menginap di hotel di tengah pandemik, pihaknya telah menginstruksikan kepada semua hotel maupun restoran untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Pertama hotel diimbau untuk menyiapkan tempat cuci tangan sebelum masuk, dan di thermal gun, dan di resepsionis juga disediakan hand sanitizer, serta diberi pembatas," katanya.
©2020 Merdeka.com
Selanjutnya, setiap tamu yang sudah selesai menginap, pihak hotel bakal melakukan penyemprotan disinfektan di kamar kamar yang usai ditempati.
"Kita instruksikan melakukan disinfektan di room roomnya setiap kali tamu check out, untuk memberi kepastian ketika masuk ke hotel Banyuwangi dipastikan steril," ujarnya.
Selain itu, setiap ada kegiatan di hotel yang mengundang banyak orang, telah ada pembatasan kuota hingga 50 persen dari kapasitas normal.
"Mengenai event yang dilakukan di hotel, seperti di ball room yang sebelumnya bisa 500, ada pengurangan kuota cuma bisa menerima 250. Kalau di resto satu meja cuma dua kursi dan dikasih pembatas atau pengaturan jarak," paparnya.
Tidak hanya itu, beberapa hotel juga menyajikan minuman tradisional yang menyehatkan bagi tamu tamu yang datang.
"Jamu tradisional ada beberapa seperti di aston, seperti minuman temulawak untuk minuman Welcome drink," ujarnya.
Zaenal menambahkan, pihak hotel hotel dan restoran juga telah membahas rencana paket paket promosi terbaru untuk memikat kunjungan tamu. Pihaknya bekerjasama dengan travel agent yang sudah mengantongi izin dari Pemkab Banyuwangi.
"Kami selalu koordinasi dengan dinas pariwisata. Seperti memberikan potongan harga, masa Covid-19 untuk menarik minat tamu," ujarnya.
"Kami berharap ada kegiatan kegiatan yang dilakukan di Banyuwangi baik secara internal maupun eksternal, karena Banyuwangi juga sudah menjadi percontohan dinilai bagus menerapkan new normal," tambahnya.
(mdk/hhw)