Sekolah Jaringan Islam Terpadu akan Disemprot Disinfektan & Dibagikan Antiseptik
Upaya ini, lanjut Mohammad Zahri, untuk membantu warga sekolah dalam menghadapi serta mencegah meluasnya wabah Covid-19 di wilayah sekolahnya masing-masing.
Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia menggelar gerakan penyemprotan disinfektan ke sejumlah sekolah.
Ketua JSIT Indonesia Mohammad Zahri mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan program penyemprotan disinfektan dan pemberian antiseptik kepada sekolah anggota JSIT Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Kami sudah buat surat edaran berikut panduan teknis, yang harus dilakukan setiap sekolah yang ada di daerah, untuk dilakukan penyemprotan dan pemberian antiseptik, walaupun sekolah sedang libur dan anak-anak belajar di rumah," ungkapnya dalam keterangan, Sabtu (21/3).
Upaya ini, lanjut Mohammad Zahri, untuk membantu warga sekolah dalam menghadapi serta mencegah meluasnya wabah Covid-19 di wilayah sekolahnya masing-masing.
"Bagi warga sekolah yang berminat untuk mengikuti program ini bisa menghubungi Bidang Sosial Kemanusiaan JSIT Wilayahnya. Semoga ini bisa dilaksanakan di JSIT Wilayah masing-masing," tegas pria asal Surabaya ini.
Tujuan gerakan ini, menurut praktisi pendidikan ini juga untuk membantu sekolah-sekolah yang merupakan sarana publik agar tetap terjaga, bersih dari virus dan bakteri.
"Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa meringankan warga SIT dalam menghadapi Covid-19, sekaligus menumbuhkan solidaritas bersama bahwa kita secara kolektif akan bisa melewati pandemi ini dengan segera dan korban jiwa yang dapat diminimalisir," tutup Mohammad Zahri.
Secara khusus JSIT Indonesia meminta kepada seluruh masyarakat terutama warga sekolah untuk tetap waspada dan mengikuti seluruh instruksi dari pemerintah, seperti menjaga jarak sosial, rajin mencuci tangan, menjaga agar tubuh tetap sehat bugar, dan menahan diri untuk tetap tinggal di rumah. Tentu sebagai orang yang beriman kita dapat melakukan muhasabah diri, banyak berdzikir dan berdoa, serta meningkatkan ketakwaan pada Allah SWT.
Baca juga:
Antisipasi Corona, PMI Siapkan 11 Gudang Logistik dan Ribuan Relawan
TNI Berangkatkan Hercules Jemput Alat Kesehatan Covid-19 di Shanghai
Jubir Presiden: Wisma Atlet Kemayoran Mampu Tampung 22.200 Pasien Corona
WNA Meninggal Dunia di Atas Motor Positif Covid-19
Pasien PDP Covid-19 di Banten Meninggal, Pulang dari Tanah Abang Blok F
Peneliti Sebut Hasil Rapid Test Masih Harus Diuji PCR