Sekretaris PDIP Jatim bantah ditangkap KPK di Malang
Sekretaris PDIP Jatim bantah ditangkap KPK di Malang. Padahal, perempuan yang juga anggota DPRD Jawa Timur tersebut tengah mengikuti rapat mingguan di kantor partainya, di Jalan Kendangsari Industri, Surabaya. Dikonfirmasi terkait isu tersebut, Sri Untari menjawabnya sambil tertawa geli.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendatangi Jawa Timur kantor Bupati Malang, Rendra Kresna. Beredar kabar bahwa KPK datang ke Malang untuk menangkap Sekretaris PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno.
Padahal, perempuan yang juga anggota DPRD Jawa Timur tersebut tengah mengikuti rapat mingguan di kantor partainya, di Jalan Kendangsari Industri, Surabaya. Dikonfirmasi terkait isu tersebut, Sri Untari menjawabnya sambil tertawa geli.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Dimana rumah kader PDIP di Jatim yang digeledah KPK? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang disita KPK dari rumah kader PDIP di Jatim? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Siapa kader PDIP yang rumahnya digeledah KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
"Lah ini saya di sini, berarti kan enggak ada apa-apa. Lumayan kampanye gratis hari ini, kampanye gratis," canda Untari di kantor DPD PDI Perjuangan, Senin (8/10) malam.
Lebih jauh, politikus yang juga menjabat wakil sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Jawa Timur ini menjelaskan, sejak pukul 09.00 WIB, dirinya bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi, serta seluruh pengurus partai menggelar rapat internal. Bahkan, kata Untari, di tengah rapat internal itu, dirinya sempat mendapat telepon dari petugas DPP PDI Perjuangan.
"Tadi teman-teman pada telepon, ya saya jawab di sini, ya di kursi ini, di meja ini (ruang rapat DPD PDIP Jatim), kemudian saya foto," jelas Untari.
"Ibu di mana? Di kantor DPD. Ono opo seh (ada apa)? Ibu sehat? Dungaren nakoni (tanya) sehat biasane ngirim surat. Petugasnya DPP biasane surat kok telepon? Oh ya sudah bu, ibu foto ya, ibu selfie ya," terang Untari mengulang percakapannya.
Untari menduga, DPP PDI Perjuangan lebih dulu mendengar isu yang menyebut dirinya di OTT KPK di Malang. Kemudian mengkonfirmasi kabar tersebut kepada dirinya.
"Sehingga, saat mengkonfirmasi ke saya itu, saya, dan kami semua masih rapat, saya kirim fotonya, kami masih rapat, ya sudah selesai," tandasnya.
Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi juga mengaku bingung mendapat kabar hoaka soal OTT KPK terhadap sekertarisnya tersebut.
"Berhubung ini tahun politik, kami, PDI Perjuangan sepakat untuk 'menebalkan daun telinga'. Ya daun telinga kita pertebal, jadi ya kalau kita kemudian menanggapi seluruh isu, seluruh berita, engko awak dewe (nanti kita semua) setres dewe," kata Kusnadi.
"Ya selama kita tidak melakukan apa yang orang lain sampaikan, yo jarno ae (biarkan saja), lha opo (ngapain), engko lhak mandek-mandek dewe (nanti akan berhenti dengan sendirinya), lhaopo," sambungnya.
Menurut politikus PDI Perjuangan yang juga wakil ketua DPRD Jawa Timur ini, jika pihaknya ikut menanggapi berita-berita hoaks, justru akan membuat semua pekerjaan dan tanggung jawab yang diembang terbengkalai.
"Sudah diam saja, ya malah mungkin nanti pekerjaan kita, tanggung jawab kita tidak akan laksanakan dengan sebaik-baiknya, ya sudah, kita, ngunu ae (begitu saja)
Baca juga:
KPK geledah kantor Pemkab Malang
Irwandi Yusuf ditetapkan jadi tersangka gratifikasi pembangunan dermaga Sabang
KPK lelang 1 mobil & 19 perhiasan mewah milik terpidana korupsi
KPK periksa Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta Enang Supriyadi Syamsie
KPK ingatkan Sjamsul Nursalim dan istrinya penuhi panggilan pemeriksaan
," tandasnya.
(mdk/eko)