Selain jet tempur, TNI AU berniat beli pesawat angkut & heli
Kasau menyadari kemampuan alutsista tak hanya terbatas pada jet-jet tempur.
Kedatangan berbagai pesawat baru membuat pertahanan udara tak lagi dipandang sebelah mata oleh negara-negara tetangga. Berbagai jet tempur modern seperti Sukhoi, Super Tucano hingga F-16 telah memperkuat kemampuan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dari penyusupan pesawat asing.
Meski begitu, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna menyadari kemampuan alutsista tak hanya terbatas pada jet-jet tempur. Mantan Atase Pertahanan di KBRI Singapura ini juga ingin memodernisasi pesawat angkut dan helikopter.
"Ke depan ada modernisasi pesawat, transport dan heli. Tapi sampai akhir 2014 sudah lengkap memiliki 16 pesawat Sukhoi, 8 pesawat Super Tucano dan 5 pesawat F-16," ujar Agus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (7/4).
Tak hanya pesawat angkut dan helikopter, Agus juga mengincar beberapa alutsista baru untuk menjaga keutuhan wilayah udara Indonesia. Peralatan tersebut adalah alat pendeteksi dini.
"Ke depan kita punya rencana dan strategi bukan hanya radar, tapi juga pesawat early warning. 2 Radar datang tahun ini, semoga ke depan bisa datang tiap tahun, sehingga bisa cover wilayah Indonesia yang begitu luas," tutupnya.
Untuk diketahui, beberapa pesawat angkut yang dimiliki TNI AU sebagian besar sudah uzur. Dari 36 unit pesawat Lockheed C-130 Hercules, sebagian besar di antaranya telah dipakai AU sejak 1960. Pemerintah berencana melakukan upgrade terhadap beberapa pesawat jenis ini, tidak menutup kemungkinan akan membeli varian terbaru dari C-130.