Selama mudik lebaran, 26 nyawa melayang di jalanan Riau
Angka pencurian juga semakin meningkat selama mudik lebaran berlangsung.
Operasi Ketupat 2015 untuk mengamankan arus mudik Lebaran Idul Fitri berakhir 25 Juli. Selama melaksanakan operasi ini, Kepolisian Daerah (Polda) Riau mencatat 26 nyawa melayang di jalan. Jumlah ini meningkat dibanding mudik lebaran tahun lalu.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas di Riau menurun dari arus mudik tahun sebelumnya.
"Pada tahun lalu, jajaran Polda Riau mencatat telah terjadi 51 kasus laka lantas. Tahun ini turun 4 kejadian menjadi 47 kasus," ujar Guntur kepada merdeka.com melalui selulernya, Minggu (26/7).
Selain korban tewas, laka lantas yang terjadi juga menyebabkan 64 pengguna jalan mengalami luka ringan. Sementara yang mengalami luka berat ada 42.
"Jumlah korban luka ringan, dibanding tahun lalu, mengalami peningkatan. Hal serupa juga terjadi pada korban luka berat. Pada tahun, korban luka ringan ada 58, dan luka berat 31 orang," ungkap Guntur.
Selama mengamankan mudik di Riau, Polda menyatakan tidak ada kejadian laka lantas yang menonjol. Begitu pula dengan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Berdasarkan data, jumlah pemudik yang meninggalkan Riau meningkat 9.435 orang. Pasalnya, tahun ini ada sekitar 70.835 orang yang mudik ke daerah lain. Sementara tahun lalu hanya sekitar 61.418 orang.
"Sedangkan pemudik yang datang ke Riau menurun 4.276 orang. Tahun lalu tercatat 40.648 orang, sedangkan tahun hanya 36.372 orang," kata Guntur.
Guntur menjelaskan, pemudik itu datang dari berbagai terminal yang ada, mengendarai mobil dan sepeda motor pribadi, naik kapal dan pesawat.
"Pemudik yang datang menggunakan jasa pesawat terbang ada 60.198 orang, sedangkan yang berangkat meninggalkan Riau ada 60.341 orang," jelas Guntur.
Tak hanya arus mudik, Polda Riau juga memantau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Selama itu pula, kawanan maling menggunakan kesempatan menjelang dan sesudah lebaran untuk beraksi.
"Selama Operasi Ketupat, telah terjadi 19 kasus pencurian dengan pemberatan, 7 kasus perampokan atau pencurian dengan kekerasan, pencurian sepeda motor 17 kasus dan penganiayaan 4 kasus," terang Guntur.
Menurut Guntur, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang dan sesudah lebaran cenderung meningkat. Meski demikian, tak ada kejadian atau kejahatan yang menonjol.