Selama Ramadan, MUI pantau acara televisi dan radio
MUI menyarankan media televisi dan radio membentuk divisi syariah adviser.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan, selama Ramadan akan melakukan pemantauan terhadap seluruh siaran televisi. Tim pemantau ini akan melibatkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian Agama.
Nantinya, tim pemantau akan menyampaikan hasil pemantauannya sebanyak dua kali. Pada 15 hari pertama bulan puasa dan kedua, setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Ada tim pemantau kita bentuk, makanya 15 hari setelah Ramadan akan kita publikasi hasilnya. Kedua setelah Lebaran," katanya di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (14/6).
Dia menambahkan, stasiun televisi yang memberikan tayangan terbaik dan mendidik akan mendapatkan penghargaan. Penghargaan ini rencananya akan diberikan sekaligus dengan penyampaian evaluasi kedua pemantauan program televisi pada 22 Juli mendatang.
"Setelah sebulan akan kita publikasi dan akan sampaikan nanti akan berikan awar kepada yang pantas," terangnya.
Selain itu, Ma'ruf menyarankan media televisi dan radio membentuk divisi syariah adviser. Harapannya, bagian ini akan memberikan masukan dan pengawasan sebelum acara televisi dipublikasikan.
"Perlunya syariah adviser di televisi dan radio-radio sebelum ditayangkan akan diberikan konfirmasi dahulu. Jadi ada semacam advisernya itu kita harus usulkan," tutupnya.
Baca juga:
Kiai dan ulama Banten dukung Satpol PP razia rumah makan
MUI minta Salat Tarawih 8 atau 20 rakaat tak didebatkan
MUI minta karyawan toko & restoran tak berpakaian seksi selama puasa
Ulama Mataram kecam acara cuci mobil perempuan berbikini
MUI minta karyawan toko & restoran tak berpakaian seksi selama puasa
MUI sarankan tidak undang ustaz yang pasang tarif selangit
MUI menyatakan perbuatan mencuri listrik adalah haram
MUI tegaskan jihad dengan cara teror haram hukumnya
-
Bagaimana cara mahasiswa asing UI merasakan keunikan tradisi Ramadan di Indonesia? Mereka diberikan kesempatan untuk lebih mengenal ibadah puasa termasuk tradisinya sebagai identitas nasional.
-
Apa yang membuat mahasiswa asing UI tertarik dengan tradisi Ramadan di Indonesia? Beberapa di antaranya bahkan larut dalam tradisi puasa khas Indonesia seperti war takjil hingga ketagihan menyantap gorengan saat berbuka puasa.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Kenapa tradisi Ramadan di Indonesia menurut mahasiswa asing UI terasa lebih meriah dibandingkan negara asal mereka? Suasana di sini cenderung lebih ramai, dan menjadi tradisi yang penuh kesan."Meski terbiasa melihat komunitas Muslim di Manila (Filipina), kemeriahan tradisi berpuasa lebih terasa ketika saya berada di Indonesia,” katanya, Jumat (5/4) mengutip ANTARA.
-
Kenapa kue ini diburu saat bulan Ramadan? Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.