Selvi & Finda terang-terangan ajak mahasiswa UNS gabung Gafatar
Pertemuan terakhir antara Selvi dan keluarga terjadi pada 25 November 2015.
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membenarkan jika kedua mahasiswanya, Selvi Nurfitriani dan Finda Amalia Ma’ruf terlibat dalam organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Bahkan keduanya secara terang-terangan pernah mengajak mahasiswa UNS lainnya untuk ikut bergabung dalam organisasi tersebut.
"Ternyata secara terbuka dan terang-terangan mereka pernah mengajak mahasiswa dan siapa pun untuk ikut dalam organisasi Gafatar," ujar Wakil Dekan Fakultas Teknik UNS, Eko Pujiyanto, saat ditemui wartawan di UNS, Solo, Selasa (12/1).
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Eko menambahkan bukti bila keduannya ikut organisasi Gafatar terlihat ketika mereka ikut dalam Dewan Mahasiswa tengah menggelar Bakti Sosial pada tahun 2015.
Saat acara Bakti Sosial yang digelar Dewan Mahasiswa di Karanganyar dan Boyolali, lanjut Eko, Selvi dan Finda pernah menawarkan secara terbuka pada siapa saja untuk ikut dalam organisasi Gafatar.
"Saat itu, mereka secara berani dan terang-terangan menawarkan pada siapa saja untuk ikut masuk ke Gafatar," papar Eko.
Kendati demikian, pihak kampus tetap membantu keluarga untuk melaporkannya hilangnya Selvi pada pihak Kepolisian. Awalnya, tutur Eko, selain melaporkan hilangnya putri mereka pada pihak kampus, keluarga Selvi melaporkan hilangnya putri mereka pada pihak Polresta Solo.
"Polresta Solo, menyatakan bila organisasi Gafatar sudah dilarang berdiri di Solo. Akhirnya, keluarga melaporkannya pada Polres Karanganyar. Karena, Gafatar Karanganyar masih aktif hingga sekarang," katanya.
Menurut Eko, keluarga yakin bila Silvi diduga diajak bergabung oleh Finda. Pasalnya, menurut pengakuan orangtua Selvi, Finda merupakan pengurus Gafatar di Wonogiri dan masih aktirf hingga saat ini.
Eko mengingat ketika pertemuan terakhir antara Selvi dan keluarga terjadi pada 25 November 2015. Saat itu, Selvi bertemu dengan orang tuannya di sebuah pernikahan. Setelah itu, keduannya sudah tidak bertemu kembali.
Baca juga:
Gafatar sempat mendapat izin berorganisasi di Solo
Sularto, warga Boyolali tak tahu ketiga anaknya ikut Gafatar
Begini cara Risma cegah anak muda Surabaya gabung Gafatar
Polisi pulangkan dr. Rica ke rumah, tetapi tetap dikawal
Polri sebut Gafatar berbahaya, masyarakat harus waspada
Polri sebut perekrutan Gafatar berdasarkan azas kasih sayang
Menko Polhukam ngaku sedang telisik soal Ormas Gafatar