Semarak warga Yogya rayakan pelantikan Sri Sultan HB X dengan tumpengan
"Aksi mangubagyo ini memiliki arti penting sebagai responsibilitas masyarakat atas situasi politik di DIY. Selain itu ini juga merupakan bentuk golong giling yang nyawiji. Bersatunya antara rakyat dengan Kraton maupun Pakualaman," terang Widihasto.
Pelantikan Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2017-2022 oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta disambut suka cita oleh masyarakat Yogyakarta. Sebagai ucapan syukur, sejumlah warga yang tergabung dalam Sekeretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan DIY menggelar aksi tumpengan di depan Istana Negara atau Gedung Agung, Yogyakarta.
Mengenakan pakaian Jawa, mereka duduk di depan Gedung Agung dan menggelar tumpengan. Tumpeng ini sebelumnya didoakan kemudian dibagikan dan dimakan bersama-sama sebagai wujud syukur atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.
Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, menerangkan, kegiatan tumpengan di depan Gedung Agung adalah aksi spontanitas untuk mangubagyo kepada Sri Sultan HB X dan Pakualam X. Sekaligus memberikan ucapan selamat atas pelantikan keduanya.
"Aksi mangubagyo ini memiliki arti penting sebagai responsibilitas masyarakat atas situasi politik di DIY. Selain itu ini juga merupakan bentuk golong giling yang nyawiji. Bersatunya antara rakyat dengan Kraton maupun Pakualaman," terang Widihasto, Selasa (10/10).
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Kapan Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
Widihasto menjabarkan jika bersatunya rakyat dengan pemimpin merupakan modal dasar untuk menuju kesejahteraan dan membuat DIY menjadi sejahtera di bawah kepemimpinan Sultan HB X dan Pakualam X.
Widihasto menambahkan jika masyarakat Yogyakarta berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2017-2022 tepat waktu. Pelantikan, lanjut Widihasto tepat waktu sesuai dengan masa habis jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2012-2012.
"Kami berterimakasih kepada Presiden Jokowi. Meskipun demikian ada sedikit kekecewaan karena warga berharap Sultan dan Pakualam dilantik di Yogyakarta seperti lima tahun yang lalu," tutup Widihasto.
Baca juga:
Resmi dilantik Jokowi, Gubernur dan Wakil Gubernur DIY janji berbuat adil
Jokowi lantik Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana
Rekonsiliasi kultural Jawa-Sunda dalam peristiwa Perang Bubat
Resmikan Jalan Siliwangi dan Pajajaran, Sultan sebut rekonsiliasi kultural
Sultan HB X akan bikin festival di hari libur PKL Malioboro
Sultan minta kepala daerah aktif menjaga stabilitas keamanan nasional
Sri Sultan Hamengkubuwono X: Komunikasi dan konsistensi kunci meredam konflik