Sempat bilang Projo sejajar dengan TNI-Polri, Moeldoko sebut wartawan salah kutip
Sempat bilang Projo sejajar dengan TNI-Polri, Moeldoko sebut wartawan salah kutip. Menurut Moeldoko, pernyataannya itu bukan bermaksud menyamakan peran dari relawan Projo dengan TNI-Polri. Namun bermaksud menyemangati relawan Joko Widodo saat menggelar Rakernas di Grand Sahid Jakarta, Sabtu (15/9).
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko meralat pernyataannya yang menyebut peran relawan Pro Jokowi (Projo) berada di posisi sama dengan TNI ataupun polisi. Purnawirawan TNI itu menyebut ada salah kutipan terkait pernyataannya tersebut.
"Itu salah ngutip saja. Saya bilangin kalau bicara soal nasionalisme, Projo harus sama dengan mereka. Begitu konteksnya," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/9).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Menurut Moeldoko, pernyataannya itu bukan bermaksud menyamakan peran dari relawan Projo dengan TNI-Polri. Namun bermaksud menyemangati relawan Joko Widodo saat menggelar Rakernas di Grand Sahid Jakarta, Sabtu (15/9).
"Wah enggak ada hubungannya. Kami memberi semangat kepada Projo. Kalian kan nasionalisme sejati. Maka lihat itu TNI Polri kalau nasionalisme," ucap Moeldoko.
Sebelumnya, pernyataan Moeldoko mendapat kritik dari Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik. Pernyataan Moeldoko itu dinilai tak merefleksikan pengetahuan, etika dan norma yang dulu wajib dipenuhi Moeldoko saat menjabat Panglima TNI.
Pengetahuan, etika, dan norma yang dimaksud Rachland adalah prinsip netralitas TNI dalam ranah politik praktis. Namun, Moeldoko menjawab santai tudingan tersebut.
Reporter: Hanz Jimenez Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Moeldoko: Kita masih perlu impor beras
Kisruh impor beras, Mendag dan Budi Waseso dilaporkan ke Presiden Jokowi
Istana tegaskan tak ada kepentingan dalam artikel Asia Sentinel tentang SBY
PDIP nilai foto Moeldoko & pemilik Asia Sentinel bukan berarti Istana terlibat
Moeldoko bantah tudingan Demokrat soal Asia Sentinel: Jangan buru-buru baper gitu
Tudingan Wasekjen Demokrat soal Istana terkait Asia Sentinel dinilai tak mendasar
Moeldoko yakinkan investasi RI stabil di tengah dinamika politik dan ekonomi