Semua sibuk cari AirAsia, politikus PPP malah salahkan Jonan
"Saya menyesalkan ada yang menyerang apapun dalam kondisi seperti sekarang ini," kata Musni.
Pesawat AirAsia QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada Minggu (28/12) kemarin. Semua instansi terkait berjibaku melakukan upaya pencarian terhadap pesawat berpenumpang 155 orang itu.
Pengamat Politik dan Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Musni Umar menyesalkan adanya politisi yang menyerang atau mencari-cari kesalahan atas insiden tersebut. Seharusnya, kata dia, semua pihak lebih mengutamakan menjaga suasana kebatinan dan berempati terhadap para keluarga penumpang Pesawat AirAsia.
"Saya menyesalkan ada yang menyerang apapun dalam kondisi seperti sekarang ini," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (29/12).
Musni yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Ibnu Khaldun itu menjelaskan, diperlukan rasa empati yang tinggi atas musibah Pesawat AirAsia hilang kontak itu. Menjaga perasaan keluarga penumpang, memberi kesejukan, harapan-harapan serta doa dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan menyalahkan pihak lain.
"Kalaupun jatuh harapan kita semua selamat. Kemudian kita mengingatkan kemungkinan yang terburuk kita juga harus siap," jelasnya.
Lebih lanjut, tegas Musni, tidak etis rasanya bila politisi menjadikan momen hilangnya Pesawat AirAsia itu sebagai bahan menyalahkan pihak lain. Semua orang tentu tidak ingin peristiwa nahas Pesawat AirAsia yang membawa 155 penumpang itu terjadi.
"Tidak etis siapapun dia berkomentar seperti itu. Kita harus menjaga suasa kebatinan, kita menjadi orang satu bangsa lah, ikut prihatin, jangan saling menyalahkan. Siapa yang mau pesawat ini jatuh, enggak ada yang mau," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR, Syaifullah Tamliha menegaskan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan harus bertanggungjawab atas peristiwa hilangnya Pesawat AirAsia QZ 8501. Pesawat dengan rute Surabaya-Singapura itu, hilang kontak setelah take off dari Bandara International Juanda Surabaya.
"Ya Menhub harus bertanggungjawab. Dia tidak harus pandai ngurus kereta api saja. Iya kan, dia kan, dulu direktur utama PT KAI. Ini peristiwa kecelakaan pesawat yang kali pertama sejak dia menjabat sebagai menteri," kata Politisi PPP Syaifullah Tamliha kemarin.
Menurutnya, saat Jonan menjabat sebagai Menhub, dia harus menguasai seluruh sistem perhubungan, termasuk di bidang penerbangan.
"Ini tanggung jawab Kemenhub, dia (Jonan) harus punya standart safety penerbangan. Pesawat harus rutin di-maintenance, dan sebagainya. Kita tidak tahu pasti apakah kecelakaan ini faktor alam atau tidak. Makanya harus ada standart safety penerbangannya," katanya lagi.
Tak hanya itu, Syaiful menekankan kepada Jonan agar memberi kemudahan informasi kondisi pesawat AirAsia. "Informasinya kurang, sulit diakses. Informasinya posisi hilang di Bangka Belitung, sementara di sana banyak kapal-kapal TNI lalu-lalang di sana."
"Harusnya kan ini bisa diketahui. Ya pokoknya dia harus pandai mengurus pesawat, jangan hanya kereta api saja. Dan dia harus bertanggungjawab soal peristiwa ini," tandas dia.
Baca juga:
Tetangga dan keluarga pilot Iriyanto gelar doa bersama
Basarnas belum temukan sinyal ELT pesawat AirAsia
Soal liputan, KPI imbau TV tak tekan keluarga penumpang AirAsia
Siswa SD Khadijah dan keluarganya jadi penumpang AirAsia QZ 8501
Basarnas beberkan strategi pencarian pesawat AirAsia
CEO AirAsia tegaskan pesawat QZ8501 laik terbang
CEO AirAsia: Jangan buat spekulasi atas insiden ini
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.