Senapan V2 Sabhara Meletus dalam Mobil, Polisi di Sumba Barat Luka Parah
Seorang anggota kepolisian, Aipda Benyamin Anamesa terluka parah setelah pinggangnya diterjang peluru dari senapan V2 Sabhara yang dipegang rekannya, Aipda BBA. Polda NTT menyatakan tembakan terjadi karena ketidakhati-hatian personel saat mengosongkan senjata.
Seorang anggota kepolisian, Aipda Benyamin Anamesa terluka parah setelah pinggangnya diterjang peluru dari senapan V2 Sabhara yang dipegang rekannya, Aipda BBA. Polda NTT menyatakan korban tertembak karena ketidakhati-hatian personel saat mengosongkan senjata.
"Kejadiannya bukan tembak menembak tapi kecelakaan akibat anggota kurang hati-hati ketika mengosongkan senjata api," jelas Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, Rabu (14/12).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
Benyamin dan BBA bertugas di Polsek Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya. Letusan senjata yang melukai Benyamin terjadi dalam mobil yang membawa mereka mengejar seorang pemabuk yang berbuat onar. Sebelum mengenai pinggang korban, peluru terlebih dahulu menembus sandaran tempat duduk mobil.
Ariasandy memaparkan, peristiwa itu terjadi pekan lalu sekitar pada pukul 16.00 Wita. Awalnya Aipda BBA dan Aipda Benyamin Anamesa (korban) mendapatkan laporan dari warga terkait adanya pemabuk tidak dikenal melempari kendaraan yang melintas. Keduanya langsung ke tempat kejadian menggunakan mobil Isuzu nomor polisi L 1553 GC. Saat tiba di lokasi, mereka tidak menemukan pria mabuk itu.
Pelaku dilaporkan melarikan diri ke Desa Kanelu, Kecamatan Wewewa Tengah, sehingga Benyamin, BBA, dan pelapor bergerak ke desa tersebut untuk mengecek keberadaannya. Saat akan ditangkap, pelaku pelemparan melakukan perlawanan.
BBA kemudian mengeluarkan tembakan peringatan dengan menggunakan senjata inventaris dinas V2 Sabhara sebanyak dua kali ke udara. Namun pelaku tetap berusaha kabur menggunakan sepeda motor.
Selanjutnya, BBA dan Benyamin serta pelapor kembali naik ke mobil untuk mengejar pelaku. Saat mobil melaju, Aipda BBS membuka magasin untuk mengosongkan peluru.
"Setelah magasin dilepas, Aipda BBA menarik pelatuk dan saat itu juga senjata meledak," ungkap Ariasandy.
Peristiwa yang terjadi di dalam mobil itu mengenai pinggang bagian belakang Benyamin yang duduk di kursi bagian depan. BBA duduk di belakang, sedangkan pelapor menyopiri mereka.
"Sebelum tembakan mengenai pinggang korban Aipda Benyamin Anamesa, peluru terlebih dahulu mengenai sandaran tempat duduk mobil," ujar Ariasandy.
BBA dan pelapor langsung melarikan Benyamin ke RSUD Waikabubak, Sumba Barat, untuk mendapatkan perawatan medis.
"Penanganan pihak dokter RSUD Waikabubak dilakukan rontgen proyektil, namun tidak terlihat, sehingga dirujuk ke RSUD Waingapu, Kabupaten Sumba Timur," tandas Kabid Humas.
Akibat lukanya yang serius, Benyamin dirujuk ke RSUD Umbu Rarameha Waingapu, Sumba Timur.
"Rencananya korban akan dirujuk ke Denpasar Bali lagi," tambah Ariasandy.
Sementara BBA saat ini diperiksa Seksi Propam Polres Sumba Barat Daya.
Senapan yang digunakan BBA merupakan senjata api dinas jenis V2 Sabhara nomor seri AG. F 01762. "Senjata api Sabhara V2 kaliber 7.62 X 45 dan merupakan inventaris Polsek Wewewa Timur, Polres Sumba Barat Daya," jelas Ariasandy.
Ia juga memastikan bahwa kondisi korban saat dirujuk ke RSUD Waingapu masih dalam keadaan stabil. "Intinya tidak ada tembak menembak, tapi kecelakaan akibat anggota kurang hati-hati ketika mengosongkan senpi," tutupnya.
(mdk/yan)