Seniman kocak asli Betawi itu bernama Bokir
Salah satu ciri khas yang menjadi ikon Bokir adalah gigi tonggos miliknya.
Nama Bokir mungkin sudah tidak asing lagi bagi pecinta lenong Betawi. Di masanya, pria dengan nama lengkap Muhammad Bokir bin Djiun itu sempat mengalami masa keemasan di dunia perfilman Indonesia.
Bokir lahir di Cisalak Pasar, Bogor, Jawa Barat, 25 Desember 1925. Semasa hidupnya, anak yang lahir dari pasangan Mak Kinang dan Djiun itu sangat konsen di kesenian topeng dan lenong Betawi. Sejak usia 13 tahun Bokir sudah bermain topeng Betawi.
Karier Bokir di dunia seni diawali sebagai pemain kendang sampai rebab. Kemudian dia mendirikan dan memimpin kelompok topeng Betawi 'Setia Warga' sejak tahun 1960-an hingga akhir hayatnya.
Selain di kesenian Betawi, muka kocak Bokir juga sering tampil di layar kaca dan bioskop. Karier aktingnya di dunia film sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Semasa hidup, Bokir telah membintangi 17 judul film dengan berbagai genre.
Dua di antara film itu adalah film 'Betty Bencong Slebor' (1978) dan 'Duyung Ajaib' (1978). Dalam film itu, Bokir beradu akting dengan seniman Betawi lainnya, Benyamin Sueb.
Tak hanya itu, sejumlah artis kondang lainnya juga pernah satu akting dengannya. Sebut saja grup lawak fenomenal Warkop DKI yang beranggotakan Dono, Kasino dan Indro. Ketiganya juga pernah main bersama Bokir dalam film drama komedi produksi tahun 1981, 'IQ Jongkok'.
Di tahun 1980-an, Bokir juga pernah beradu akting dengan wanita yang mendapat julukan 'The Queen of Indonesian Horror', Suzanna. Sejumlah film dengan genre horor pun pernah dilakoni Bokir.
Meski peran Bokir di beberapa film hanya sebagai pemain pelengkap, aksi kocaknya bisa membuat film yang dibintanginya itu semakin menarik dan lucu. Bahkan, di sejumlah film horor yang dilakoninya bersama Suzanna, aksi kocak Bokir menambah menarik film yang identik dengan mistis itu.
Salah satu ciri khas yang menjadi ikon Bokir adalah gigi tonggos miliknya. Selain dunia film, paman dari Mandra dan Omas itu juga sempat menjajaki dunia sinetron. Sejumlah judul sinetron yang pernah dibintanginya antara lain, 'Koboi Kolot', 'Fatimah dan Angkot Haji Imron.'
Bokir meninggal dunia pada 18 Oktober 2002, saat saat berusia 76 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, lima anak dan sembilan cucu. Sebelum meninggal, Bokir tinggal dengan istri ketiganya Namah.
Penampilan terakhir Bokir dan kelompoknya pada September 2002 lalu, di sebuah hajatan perkawinan di Cilangkap. Bersama Bolot, Bodong dan Malih, Bokir memainkan cerita 'Salah Denger.'