Seorang Polisi di Pontianak Gantung Diri Diduga karena Masalah Ekonomi
Korban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas Polda Kalbar.
Seorang Polisi di Pontianak Gantung Diri Diduga karena Masalah Ekonomi
Seorang pria berinisial AKP S (43) ditemukan gantung diri di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
- Agar Pilkada Kondusif, Polisi Peringatkan Warga Tidak Terjebak Dalam Provokasi
- Kapolri Beri Penghargaan, Casis Bintara Jadi Korban Begal Sampai Jari Putus Langsung Jadi Anggota Polisi
- Polres Inhu Datangi Pasar Rakyat, Pantau Harga Pangan dan Cegah Peredaran Uang Palsu Jelang Pemilu
- Enam Anggota Polda Kalbar Dipecat Secara Tidak Hormat, Karena Mencoreng Nama Baik Polri
Diketahui, korban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas (Yanma) Polda Kalbar.
Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya dalam posisi tergantung sekira pukul 04.30 WIB, Senin (10/6).
Kapolsek Pontianak Utara AKP Suryadi mengungkapkan, awalnya istri korban bangun tidur dan hendak ke toilet.
Saat itu dia melihat korban sudah dalam keadaan tergantung menggunakan seutas tali tambang. Setelah itu istri korban meminta pertolongan ke rumah Ketua RW.
"Bahwa korban dan saksi mengontrak di alamat tersebut sejak korban mutasi dari Polres Sambas ke Yanma Polda Kalbar, lebih kurang delapan bulan yang lalu," ungkap Suryadi.
Suryadi mengatakan bahwa saksi adalah istri kedua korban. Keduanya menikah sudah lima tahun dan dikaruniai dua orang anak.
"Antara korban dan saksi sebelumnya tidak memiliki masalah, dan korban tidak pernah bercerita apabila memiliki masalah pribadi ataupun kedinasan," tutur Suryadi.
Sementara itu, seorang warga yang menjadi saksi menuturkan, sekira pukul 00.00 WIB, Minggu (9/6), korban mondar mandir di depan rumah saksi.
Setelah itu saksi sempat menemui korban. Kemudian korban meminta kepada saksi untuk diisikan pulsa sebesar Rp10.000. Setelah diisikan pulsa oleh saksi, korban pulang ke rumah.
"Untuk penyebab kejadian bunuh diri tersebut diduga akibat adanya permasalahan keluarga dan permasalahan ekonomi yang dialami korban," ujar Suryadi.
Saat ini jenazah korban telah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara.