Seorang Warga Tasikmalaya Tanam Ganja di Kebun Cabai
Seorang warga berinisial IW alias Patek terpaksa diamankan kepolisian dari Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya. Dia diduga berkebun cabai sekaligus ganja di sekitar Curug Parana Datarandu, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seorang warga berinisial IW alias Patek terpaksa diamankan kepolisian dari Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya. Dia diduga berkebun cabai sekaligus ganja di sekitar Curug Parana Datarandu, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono membenarkan berhasil mengungkap ladang ganja di sekitar pegunungan. "Saat ini anggota masih melakukan pengembangan," kata Rimsyahtono, Senin (18/10).
-
Dimana kue ganja tersebut ditemukan? Dari hasil kerja sama tersebut ditemukan ganja yang dicampur dengan kue seberat 278,2 gram dari Kota Medan, Sumatera Utara.
-
Kapan ganja dan resin ganja direklasifikasi? Pada 2 Desember 2020, UN Commission on Narcotic Drugs (CND) atau badan pembuat kebijakan narkoba di PBB mengklasifikasikan ulang ganja dan resin ganja ke dalam daftar internasional untuk mengakui nilai medisnya.
-
Apa yang terjadi dengan bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Apa saja julukan yang melekat di Tasikmalaya? Wilayah ini awalnya memiliki julukan “Kota Santri” di mana pada 1980-an, hampir di tiap kecamatan berdiri pondok pesantren.Kota ini juga melahirkan sosok penggerak agama Islam terkemuka, salah satunya Zainal Mustafa. Dari sana julukan kota santri melekat di Tasikmalaya. Berkembangnya industri bakso di Tasikmalaya juga membuat kota ini mendapat julukan Kota Bakso. Ini karena banyaknya perantauan asal Tasik di kota-kota besar yang membuka warung bakso dengan penyematan kata Tasik atau Tasikmalaya.
-
Apa yang dilakukan oleh dua mahasiswa di Sulsel terkait ganja? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja. Modus peredaran ganja dilakukan kedua mahasiswa tersebut terbilang baru, yakni dengan mencampurkan dengan cookies atau kue kering.
-
Bagaimana proses penghapusan ganja dari daftar obat terlarang? CND telah mempertimbangkan rekomendasi WHO sejak tahun 2018 dan menyetujui pemungutan suara secara langsung di Wina pada bulan Desember 2020.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya, AKP Dedi Praja mengatakan pengungkapan tersebut berawal saat polisi mendatangi lahan pertanian seluas 280 meter persegi yang ada di salah satu perbukitan.
"Di lokasi, kami mendapati adanya tanaman ganja di salah satu kebun sayuran milik warga. Awalnya kami hanya menemukan tiga pohon ganja siap panen yang ditanam di dalam polybag," tutur Dedih.
Tidak berhenti di sana, polisi kemudian melakukan penyisiran di area perkebunan yang ditanami cabai tersebut. Dalam penyisiran ditemukan 27 tanaman ganja lainnya yang tingginya kurang dari setengah meter.
"Yang 27 batang ini ditanam di sela-sela tanaman cabai. Ini dilakukan untuk mengelabui yang melihat, jadi sistem tumpeng sari. Jadi total yang kami temukan adalah 30 pohon ganja, yang tiga siap panen, sedang sisanya diperkirakan baru dua pekan," sebutnya.
Polisi kemudian menangkap Patek. "Dia merupakan pemilik lahan," ucapnya.
Kepada polisi, Patek mengaku setidaknya sudah dua kali memanen ganja yang ditanam. Lebih dari itu, Patek juga mengaku sempat dikonsumsi olehnya.
"Saat ini pemilik kebun masih diperiksa intensif. Kami juga tengah melakukan pengembang dan mengejar pemasok bibitnya," tutup Dedih.
Baca juga:
Polisi Ungkap Kasus Peredaran 1,37 Ton Ganja Jaringan Jakarta-Medan-Aceh
Tanam Ratusan Pohon Ganja, Pria di Bengkulu Diringkus Polisi
Geliat Perkebunan Ganja di Afghanistan
26 Kilogram Ganja di Karawang Dimusnahkan dengan Cara Dibakar
Alasan untuk Penuhi Kebutuhan, Pemuda di Malang Nekat Tanam Ganja
Mahasiswa Jakarta Jadi Pengedar Ganja di Bali, Ditangkap Bersama Instruktur Surfing