Sepekan Jelang Pencoblosan, 2 Palson Pilkada Jabar Ogah Terpengaruh Survei, Fokus 'Curi Hati' Warga
Masa kampanye pilkada serentak tersisa empat hari lagi. Pencoblosan akan dilakukan pada 27 November 2024.
Masa kampanye pilkada serentak tersisa empat hari lagi. Pencoblosan akan dilakukan pada 27 November 2024.
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi enggan jumawa meski sejumlah survey menunjukkan elektabilitasnya tertinggi dibandingkan tiga paslon lainnya. Pria yang identik dengan ikat kepala khas sunda itu tetap menargetkan kemenangan di angka 80 persen.
- Pengamanan Diperketat Jelang Pencoblosan, Kapolda Sumsel: Tidak Puas Hasil Pilkada Jangan Anarkis
- Survei Terbaru Pilkada Kaltim 2024: Cagub Petahana Isran Noor Kalah!
- Survei Litbang Kompas di Pilkada Jateng: Elektabilitas Andika-Hendi 28,8 % dan Luthfi-Yasin 28,1 %
- Polisi Kumpulkan Puluhan Warga di Pekanbaru Jelang 2 Bulan Pencoblosan Pilkada, Ini Tujuannya
Mantan bupati Purwakarta itu menyatakan bahwa dalam ilmu politik, elektoral harus tetap dikatrol hingga masa pencoblosan. Itulah alasan ia masih menemui berbagai elemen masyarakat di masa kampanye.
“Kita tak boleh jumawa. Dalam ilmu politik kita harus tetap meningkatkan elektoral. Di survey paling tinggi 74,7 persen paling rendah 65 persen. Tetapi saya ingin tetap (menang) 80 persen. maka saya setiap hari bertemu dengan publik, tidak berhenti,” jelas Dedi.
“Dalam strategi sepakbola, kalaupun sudah menang 4-0 kita tetap boleh menyerang, karena seragan itu adalah pertahanan yang sejati,” ia melanjutkan.
Politisi yang menyeberang dari Partai Golkar ke Partai Gerindra ini meyakini hasil survei tidak akan berbeda jauh dengan hasil akhir Pilgub Jabar. Ia berharap bisa merealisasikan target yang dicanangkan.
"Surveinya sudah kokoh, tinggal nanti kemenangannya ditentukan 27 November. Tapi biasanya antara survei dengan hasil tidak pernah jauh, apalagi waktunya sudah sangat dekat," jelas Dedi.
Satu hal yang mengganggu jelang masa pencoblosan adalah peretasan akun facebook yang belum bisa diselesaikan. Saat ini, proses hukum sudah ditempuh. Ia ingin masalah tersebut selesai karena khawatir digunakan secara tidak bertanggungjawab.
"Sudah dilaporkan polisi, sudah dalam proses dan sudah lama. Tetapi kan mekanismenya agak sulit ya karena menyangkut media sosial itu rumit banget gitu loh. Ya kita tunggu saja lah," ujarnya.
"Kalau laporan proses di kepolisian itu perlu waktu dan yang paling utama itu kan kesulitan memanggil pihak Facebooknya. Jadi pihak Facebooknya itu sulit dipanggil itu, kalau dipanggil nggak pernah datang," pungkasnya.
Acep Adang Enggan Terpaku Pada Survei
Sementara cagub Jawa Barat nomor urut 1, Acep Adang enggan terpaku pada hasil survey yang menempatkan posisinya berada di urutan bawah. Menurut dia, penyelenggaraan debat bisa mengubah hasil akhir.
Politisi PKB ini mengaku menantikan debat kandidat ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat. Pada pelaksanaan debat pertama dan kedua, ada banyak hal yang dipetik, terutama mengatasi rasa gugup.
Pada debat kedua yang diselenggarakan di Cirebon, Acep mengaku lebih siap. Semua perbaikan pada saat debat pertama dilakukan dengan baik. Visi dan misi bisa disampaikan meski waktu yang diberikan tidak banyak.
“Debat pertama kan belum pengalaman. Sekarang enjoy bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan dan menjelaskan,” kata Acep.
Ia optimistis bisa memaksimalkan debat yang ditayangkan secara luas di berbagai media. Tingkat pengenalan kepada dirinya pun akan semakin tinggi jelang masa pencoblosan pada 27 November mendatang.
“Kan selama masyarakat ini belum tahu. Adanya debat, yang nonton jadi mengetahui saya. Rating kita semakin naik,” ucap Acep.
“Survey itu tidak menjadi ukuran. Yang menjadi responden kan 600 orang, sedangkan pemilih itu bisa sampai 30 juta jiwa. Kami percaya diri, optimis dalam proses kontestasi bisa menang,” tegas dia.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Gita Dwi Natarina pun mengamini dan menyampaikan optimisme serupa. Bagi dia, debat kandidat harus dimaksimalkan sebaik mungkin.
“Kami yakin suara kami akan bertambah banyak. karena waktu debat pertama respon geliatnya positif. Debat kedua akan bertambah lagi, dan debat ketiga juga sama,” pungkasnya.
Ilham Fokus Penyampaian Program
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ilham Akbar Habibie meyakini Indonesia bisa menjadi negara yang maju. Salah satu syaratnya bisa beradaptasi dengan semua perkembangan teknologi dan sains.
Menurut dia, salah satu tema yang mengemuka saat debat kandidat akhir pekan lalu mengenai pamanfaatan tenaga nuklir. Pria yang memiliki khas kepala plontos itu menilai ada beberapa negara yang bisa dijadikan contoh.
“Secara prinsip, secara umum, boleh dikatakan, nuklir di Jepang itu aman," katanya.
Dia juga menyinggung penerapan ilmu lain di bidang biologi dan kimia. Selama penerapannya mengacu pada standar keamanan dunia, maka semua perkembangan bisa diaplikasikan dalam kehidupan.
Ia meyakini Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia sudah sangat baik dan professional. Pemerintah harus hadir untuk menjaga kedisiplinan, termasuk merawat fasilitas tempat penelitian yang ada.
“Peran dari pimpinan harus memastikan standar itu dipertahankan, mengikuti perubahan standar yang berkembang,” jelas Ilham.
Sementara itu, Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu menyebut bahwa debat kandidat diharapkan bisa menjadi pertimbangan penting yang diambil oleh Masyarakat saat memutuskan untuk menentukan pilihan.
“Kalau pemimpin membuat ungkapan yang kontroversial, tentu khawatir masyarkat akan banyak meneladani dan mengikuti hingga terjadi hal yang tidak diinginkan. (Pemimpin) harus menjaga keteladanannya,” ujarnya