Sepekan lebih banjir, ratusan ton sampah numpuk di Kali Ciliwung
"Diprediksi bisa 3 hari baru keangkut semua sampahnya. Tapi kan ini sampah kiriman dari Bogor ini masih terus datang."
Sudah lebih dari sepekan Ibu Kota diguyur hujan deras. Tak ayal, sejumlah wilayah yang memang menjadi langganan banjir pun dikepung air dengan ketinggian bervariasi.
Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan salah satu dari sekian wilayah yang dilanda banjir. Sudah lebih dari sepekan wilayah ini digenangi air luapan Kali Ciliwung.
Alhasil, ratusan ton sampah pun menumpuk di Jembatan Kalibata. Ratusan ton sampah yang menumpuk pun bermacam-macam, mulai dari pelepah pisang, kasur, batang pohon hingga sampah rumah tangga tumpah ruah di aliran Kali Ciliwung.
Setelah lebih dari sepekan menumpuk, petugas dari Dinas Kebersihan pun baru memulai mengangkut sampah dengan dibantu satu eskavator dan beberapa truk sampah.
Salah satu petugas, Wasman (47) menuturkan pengerjaan sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB. "Sampah yang ada ya sekitar 100 ton lebih ini mbak. Sudah dari jam 7 pagi. Kemungkinan bakal lembur sampai jam 1 pagi nanti," ujar Wasman kepada merdeka.com, Selasa (21/1).
Topik pilihan: Banjir Manado | Banjir Pantura
Setelah hampir 7 jam membersihkan sampah, lanjut Wasman, pihaknya sudah kurang lebih mengangkut 20 truk sampah ukuran besar dengan kapasitas sekitar 7 ton.
"Sudah 20 rit dari tadi pagi. Bolak-balik pakai truk yang besar. Satu truk nampung 7 ton," ucap Wasman yang sudah puluhan tahun menjadikan sampah sebagai mata pencariannya ini.
Nantinya ratusan ton sampah tersebut akan diangkut ke tempat pembuangan sampah di Cipinang, Jakarta Timur untuk kemudian akan diangkut lagi menuju tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang, Bekasi.
Pengerjaan pengangkutan sampah di aliran Kali Ciliwung yang melewati Kelurahan Rawajati ini diprediksi akan memakan waktu selama tiga hari.
"Diprediksi bisa tiga hari baru keangkut semua sampahnya. Tapi kan ini sampah kiriman dari Bogor ini masih terus datang. Belum berhenti-berhenti. Sampah juga berasal dari sejumlah kebun yang ada di pinggiran kali. Jadi karena diguyur hujan, terus batang-batang pohon biasanya pada patah. Nah, itu juga yang bikin berat sampah malah bisa juga nahan sampah lainnya," pungkas Wasman.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
Baca juga:
'Berhenti saling menyalahkan soal banjir Jakarta'
Menengok kondisi ribuan korban banjir di Gor Otista
Disdik DKI: 200 Sekolah di Jakarta terendam banjir
Pemprov DKI akui kekurangan mobil toilet untuk korban banjir
Tolak sodetan Ciliwung, Senator Banten sebut Jokowi pencitraan