Seragam Baru Kementerian ATR/BPN Dinilai Jadi Penanda Perubahan Mentalitas
Huda menambahkan, semestinya publik menangkap pesan penting dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto kepada seluruh jajarannya yang bermuara pada terjadinya transformasi mental ASN Kementerian ATR/BPN.
Direktur Indonesia Government and Parliament Watch, M Huda Prayoga menilai, penggunaan baret dan tongkat pada seragam baru jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) merupakan transformasi mental Kementerian ATR/BPN untuk melawan mafia tanah.
"Perubahan penanda organisasi itu biasa sebagai batas sebuah periode. Kita ambil positifnya, Pak Hadi ingin membawa ATR-BPN yang baru, dengan menggunakan penanda baru," katanya di Jakarta, Kamis (28/7).
-
Siapa yang dilantik menjadi Menteri Pertanian oleh Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Andi Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian (Mentan).
-
Siapa saja yang diajak Kementan untuk berkolaborasi dalam meningkatkan ketahanan pangan? Selain itu, Mentan memastikan bahwa kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Di antaranya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melakukan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 untuk Indonesia Maju.
-
Apa tujuan utama Kementerian Pertanian dalam perayaan HUT ke-78 RI? Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
-
Kapan Kementan mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor."Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Bagaimana Kementerian ATR/BPN ingin memaksimalkan peran GTRA dalam mengatasi permasalahan agraria? Lebih lanjut ia berharap, GTRA Summit dengan deklarasinya nanti dapat menjadi instrumen yang cukup kuat untuk menggerakan GTRA di tingkat pusat maupun daerah karena menurutnya apabila GTRA tidak maksimal maka proses pemenuhan target akan mengalami kesulitan.
Dia menambahkan, semestinya publik menangkap pesan penting dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto kepada seluruh jajarannya yang bermuara pada terjadinya transformasi mental ASN Kementerian ATR/BPN.
"Selama ini yang memang dirasakan kurang adalah disiplin dan kewibawaan aparat ATR/BPN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penjaga hak-hak pertanahan dan koordinasi tata ruang di Indonesia. Ini tugas konstitusional yang memerlukan self esteem dari setiap personal yang melaksanakannya," ujarnya.
Menteri Hadi memiliki waktu kurang dari dua tahun untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pelantikannya. Tugas-tugas tersebut adalah percepatan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Reforma Agraria, pemberantasan mafia tanah dan dukungan untuk IKN.
"Sepertinya pak Hadi tidak ingin business as usual. Beliau ingin ada perubahan mentalitas dari bawahannya dan melihat urgensi dari penugasan ini. Lihat saja gebrakan Pak Hadi di 30 hari kepemimpinannya, sejauh ini sangat bagus. Dia juga membuka hotline pengaduan yang menunjukkan kepemimpinannya tidak antikritik dan terbuka," ungkap Huda seperti dilansir dari Antara.
Dia mengibaratkan penggunaan baret seperti seorang alim ulama yang memakai kopiah untuk memberikan kesan agamis.
"Ini seperti kalau kita memakai kopiah, tentunya akan merasa lebih menjaga kesalehan, wajar pakai perhiasan merasa lebih prima dalam penampilan, kalau pake warna hitam terlihat lebih kurus. Maka wajar juga kalau pakai baret terlihat lebih berwibawa," tutupnya.
Sebelumnya, dalam situs resmi Kementerian ATR/BPN menyebutkan bahwa Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menambah dan memberikan atribut baru kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN.
Atribut tersebut, antara lain tongkat komando, baret, dan tanda pangkat yang akan dipakai lengkap bersama dengan pakaian dinas harian (PDH).
Atribut baru diluncurkan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (26/07).
Penggantian dan pemasangan atribut baru dilakukan Hadi Tjahjanto kepada perwakilan jajaran Kementerian ATR/BPN,di antaranya Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mimika, dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bone Bolango.
(mdk/fik)