Momentum HUT ke 78 RI, Mentan Dorong Kekuatan Pangan Secara Mandiri
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
Momentum HUT ke 78 RI, Mentan Dorong Kekuatan Pangan Secara Mandiri
“Oleh karena itu, idealisme dengan rakitan Hari Proklamasi harus terimplementasi dengan langkah-langkah yang pasti bagi Kementerian Pertanian terhadap kesediaan pangan, khususnya pangan lokal kita harus dibangkitkan, pengganti pangan impor,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) usai membuka acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8).
-
Bagaimana cara Mentan mendorong swasembada pangan? Tak cuma traktor, sebuah drone berukuran besar tengah disiapkan lepas landas. Sebuah tabung putih diletakkan di badan bagian atas pesawat nirawak itu.Seorang pemuda yang memegang sebuah remote control segera menerbangkan drone menuju areal persawahan. Melintasi seorang petani yang tengah membajak sawah memakai traktor mesin.
-
Bagaimana Kementan mendorong produksi pangan? Sebagai langkah nyata, Mentan langsung terjun ke lapangan dengan mendatangi daerah sentra di 10 hari pertama kerja. Hal ini memberi sinyal positif bagi produksi masa tanam (MT) 1 karena petani semakin bersemangat melakukan produksi.
-
Siapa yang membantu Mentan untuk memperkuat pangan? Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
-
Apa yang sedang dikerjakan Kementan untuk memperkuat pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Dimana Kementan fokus meningkatkan produksi pangan? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
Menurutnya, tujuanya penyelenggaran lomba cipta menu ini tidak saja meningkatkan upaya penyediaan pangan saja, tapi juga untuk membangun semangat dan menghadirkan konsep-konsep baru untuk mempersiapkan pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, hal yang paling penting untuk dilakukan di tengah ancaman perubahan iklim ekstrim yang menyebabkan El Nino adalah mempersiapkan pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat. “Tidak saja pangan yang tersedia, tapi bagaimana kita belajar untuk belajar mempersiapkan pangan yang menjadi kebutuhan kita karena itu menjadi hal penting."
"Salah satunya kita selama ini terlalu banyak impor gandum dan kedelai sehingga langkah berikutnya harus dipersiapkan oleh kita semua, oleh bangsa ini membuat kekuatan pangan secara mandiri,” terangnya.
“Maju, Mandiri dan Modern adalah bagian dari tageline yang harus terimplementasi dalam kehidupan bangsa ke depan. Dan itu yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan hari ini,” sambung Mentan SYL.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan Peringatan HUT ke 78 RI adalah momentum emas bagi pertanian untuk membangkit semangat dan memperkuat kolaborasi dengan semua pihak dalam membangun pertanian yang tangguh dengan mengoptimalkan pangan lokal, yang kualitasnya jauh lebih bagus dibanding pangan impor. Penyediaan pangan lokal seperti sorgum, bisa melepaskan Indonesia dari ketergantung impor gandum. “Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, setidaknya ada dua langkah yang dilakukan untuk menghadapi ancaman krisis pangan dunia." "Yakni memantapkan kapasitas produksi tanaman pangan lokal dan juga melakukan diversifikasi produksi dan konsumsinya. Jepang dan Korea itu karena cinta produksi lokalnya. Jadi, jangan membeli produk pangan impor, tapi beli lah produk pangan yang dihasilkan petani kita sendiri." “Upaya hilirisasi perlu dipertajam dengan penguatan industri pengolahan dan pemasaran. Kita tidak boleh lengah dalam melihat kemampuan produksi yang melimpah. Untuk itu kami selenggarakan lomba cipta menu untuk membangkitkan semangat mencintai pangan lokal dan membangun konsepsi baru pengembangan pangan lokal," tambahnya.