Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
- Berada di Tengah Hutan Angker, Kampung Sibimo di Batang Ini Hanya Boleh Dihuni 7 Rumah
- Banjir Landa Tiga Kecamatan di Ogan Komering Ulu, Ribuan Warga Dievakuasi
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
- Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Kota Jambi dilanda hujan berkepanjangan sejak awal pekan ini. Akibatnya, sejumlah wilayah terdampak banjir rob dan menyebabkan 1.586 rumah di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Jambi, teredam banjir.
Husna mengatakan, hujan sudah mengguyur wilayahnya sejak sepekan terakhir dan ketinggian air terus naik. Sementara jika ditotal dengan dua kampung lainnya yakni Kampung Pulau Pandan, Kampung Danau Sipin dan Kampung Legok maka total rumah terendam banjir mencapai 1.900 lebih.
"Untuk aktivitas kami di sini sangat terbatas, kalau kami mau keluar ke tempat yang tinggi harus menggunakan perahu," kata Husna, saat diwawancarai di lokasi rumah dirinya, pada Rabu (10/1).
Husna dan warga lainnya mengaku sudah melakukan antisipasi dengan memindahkan barang elektronik di rumahnya ke tempat lebih aman agar terhindar dari banjir.
Husna berharap Pemerintah Kota Jambi untuk datang ke Kampung Pulau Pandan dan membantu masyarakat terdampak.
"Kami berharap pemerintah ini datang untuk bantu warga yang terdampak banjir ini," tutupnya.
Terpisah, Ketua RT 27 Edmi Majid mengatakan warganya terdampak banjir rob limpahan Sungai Batanghari yaitu dari Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Bungo yang meluap.
"Saya juga berharap agar curah hujan berkurang sehingga air di sini berkurang," ujarnya.
Di kampungnya, mayoritas rumah terendam banjir. Tetapi karena bertingkat, warga bisa mengungsikan barangnya dengan aman dan mereka sementara waktu beraktivitas di lantai.
"Jadi hanya rumah yang dibawa saja terendam di atasnya tidak sehingga warga bisa pindah ke atas terlebih dahulu, untuk warga kami yang terdampak yaitu 70 rumah dan 200 jiwa terkena banjir rob," katanya.
Babinsa di Kampung Legok Serma Rudi Yanto mengatakan di kampungnya air semakin tinggi kisaran 1,5 meter atau sudah lebih satu pinggang orang dewasa. Kenaikan air mulai terjadi sejak 3 Januari 2024 lalu.
"Kami dari Babinsa di sini hanya bisa membantu masyarakat yang terdampak banjir untuk memperingati agar masyarakat tidak panik dan pindah ke tempat yang aman," ujarnya.
Terpisah, Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengatakan saat ini sebagian wilayah terdampak banjir ditetapkan Siaga 3 karena ketinggian air mencapai 1 meter
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
"Kami juga berharap tidak terjadinya siaga satu namun untuk saat ini masih di siaga tiga. Kita tidak berharap naik tapi kalau bisa turun," kata Pj Wali Kota.