Setiap mudik, anak dan menantu yang bacok ayah selalu bawa masalah
Dua pelaku tega menganiaya ayah dan membakar rumah lantaran kesal tak mendapat jatah warisan.
Warga Wukirsari, Cangkringan, Sleman, dihebohkan peristiwa pembacokan dan pembakaran yang menimpa Sukarman (60), Kamis (13/4) dinihari. Ironisnya pelaku pembacokan tersebut direncanakan Ningsih (36) yang merupakan anak dan Sigit (37) yang merupakan menantu dari Sukarman. Tak hanya itu, Puji (30) yang merupakan anak dari Sukarman dan juga adik kandung dari pelaku bernama Ningsih juga turut menjadi korban penganiayaan.
Menurut Puji, Ningsih dan suaminya sudah menetap di Jakarta sejak empat tahun yang lalu. Pasangan suami istri itu baru kembali ke Cangkringan beberapa bulan terakhir ini.
"Mbak Ningsih datang pada Rabu (12/4). Datang ke rumah Bapak (Sukarman) bersama suami dan temannya bernama Mita. Tiba-tiba jam 23.00 WIB, Mbak Ningsih serombongan pulang ke rumahnya di daerah Turi, Sleman," jelas Puji, Kamis (13/4).
Puji menjelaskan saat kakak perempuannya itu pulang, ada perasaan tak enak di hati Puji. Akhirnya malam itu, Puji pun memilih menginap di rumah sang ayah.
"Saya punya perasaan enggak enak. Soalnya kalau mereka datang ke rumah pasti ada masalah. Malam itu saya tidur di ruang depan. Sekitar jam 04.15 WIB tiba-tiba Mas Sigit masuk ke rumah dan langsung memukuli saya. Saya dipukul di wajah dan badan," terang Puji.
Puji menceritakan bahwa saat dipukuli oleh Sigit, Ningsih dan Mita masuk ke dalam kamar ayahnya. Dari kamar Sukarman yang ada di bagian belakang teriakan minta tolong terdengar.
"Saya bisa lolos setelah tangan Mas Sigit saya gigit. Terus saya lari keluar rumah dan minta tolong warga," ungkap Puji.
Teriakan minta tolong Puji ini pun didengar tetangga. Warga kemudian mendatangi lokasi penganiayaan. Saat mendatangi rumah Sukarman, dua pelaku masih berada di dalam rumah dan bisa dibekuk warga.
"Saya kemudian masuk ke kamar bapak sama tetangga. Bapak sudah berlumuran darah dan kasurnya pun terbakar," urai Puji.
Puji menceritakan akibat bacokan kapak, Sukarman mengalami luka di kepala belakang sebelah kiri dan tangan kiri. Sukarman kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Terpisah, Kapolsek Cangkringan AKP Andhika Donni mengatakan bahwa latar belakang pembacokan dan percobaan pembunuhan ini dilakukan karena permasalahan warisan. Korban lanjut Andhika tidak mau memberikan warisan kepada anak dan menantunya.
"Pelaku memiliki banyak utang. Pelaku kesal karena tidak diberi hak warisan. Korban tidak memberikan warisan karena tahu warisan itu akan dijual untuk membayar utang-utang anak dan menantunya," pungkas Andhika.