Siang bolong anak di Tangerang diculik, pelaku minta Rp 100 juta
Siang bolong anak di Tangerang diculik, pelaku minta Rp 100 juta. peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/9) sekitar Pukul 13.00 WIB. Berawal ketika ayah korban, Kosum, yang baru tiba di rumah setelah pulang kerja sekitar pukul 18.00 WIB menanyakan keberadaan anaknya.
Seorang anak yang masih di bawah umur, Fitri Sumyati, warga Kampung Pintu Air RT 008/003, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang menjadi korban penculikan dua pria tidak dikenal.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kompol Triyani Handayani mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/9) sekitar Pukul 13.00 WIB. Berawal ketika ayah korban, Kosum, yang baru tiba di rumah setelah pulang kerja sekitar pukul 18.00 WIB menanyakan keberadaan anaknya.
"Kosum tanya ke ayahnya, katanya korban pergi keluar sejak siang sekitar pukul 13.00 WIB. Korban izin pergi main ke rumah temannya Mariam yang beralamat Kampung Kohod, Pakuhaji," jelasnya, Minggu (25/9).
Lalu, ayah korban mendatangi rumah teman anaknya, Miriam. Namun saat ditanya, dia mengaku bahwa korban tidak main ke rumahnya. Selanjutnya, Kosum mencoba mencari keberadaan korban dengan menanyakan kepada teman korban yang lain, yakni Ipah.
"Dari keterangan Ipah, didapat informasi jika korban pergi bersama seorang lelaki ke arah Kramat," jelasnya.
Keesokan harinya, pada Jumat (23/9) ayah korban mendapatkan SMS dari nomor tidak dikenal bahwa anaknya telah diculik dan dia harus memberi tebusan uang Rp 100 juta.
"Atas kejadian ini ayah korban langsung melaporkan ke Polsek Pakuhaji," kata Triyani.
Dari laporan tersebut, Polsek Pakuhaji dibantu Unit Jatanras Polda Metro Jaya melakuakan penyelidikan hingga berhasil mengetahui lokasi pelaku.
Akhirnya pada Minggu (25/9) sekitar Pukul 03.30 WIB, petugas berhasil menangkap dua tersangka dan mengamankan korban di Kampung Karang Sari, Desa Kali Baru, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
"Untuk tersangka 2 orang dibawa ke Polsek Pakuhaji guna proses lebih lanjut. Sedangkan korban langsung dipertemukan dengan orangtuanya," katanya.
Kapolsek Pasar Kemis AKP Hidayat Iwan mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus ini sehingga belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkat identitas dan motif pelaku. "Nanti saja ya, masih pendalaman," jelasnya.