Siang Ini, Doni Monardo Tinjau Lokasi Bencana Banjir di Sulsel
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo melaporkan penanganan bencana banjir yang terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel) kepada Presiden Joko Widodo. Doni mengatakan, dirinya akan bertolak ke Sulsel untuk meninjau langsung lokasi bencana.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo melaporkan penanganan bencana banjir yang terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel) kepada Presiden Joko Widodo. Doni mengatakan, dirinya akan bertolak ke Sulsel untuk meninjau langsung lokasi bencana.
"BNPB sudah mengirimkan tim semalam untuk melakukan penilaian. Pagi ini sudah ada yang berangkat. Siang ini juga saya akan berangkat ke Sulsel," ujar Doni di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarya, Kamis (24/1).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Menurut dia, berdasarkan laporan sementara korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor itu sudah mencapai lebih dari 20 orang, ribuan orang mengungsi hingga belasan ribu terdampak. Doni menyebut, pihaknya telah menyalurkan bantuan operasional di sejumlah Kabupaten di Sulsel.
"Kemudian mungkin siang ini sudah ada bantuan dari BNPB untuk operasional bagi kabupaten yang risikonya paling besar," ujarnya.
Setidaknya 26 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di 10 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dalam beberapa hari ini. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPB) Sulawesi Selatan Syamsibar.
"Sebanyak 26 korban meninggal itu berasal dari tiga kabupaten masing-masing Kabupaten Gowa (12 orang), Jeneponto (10 orang) dan Maros sebanyak 4 orang. Jadi sampai saat ini data masuk yang kita rilis itu ada 26 orang korban meninggal dunia," katanya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/1).
Sementara itu, data yang dirilis BPBD Sulsel melalui Crisis Media Center pemprov hingga 23 Januari 2019, pukul 23.10 WITA, total korban terdampak bencana banjir sebanyak 3.914 kepala keluarga (KK) atau 5.825 jiwa, 26 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, sakit 46 orang dan korban yang mengungsi 3.321 jiwa.
"Korban terdampak bencana yang mengungsi di atas 3.000 dan Alhamdulillah curah hujan sudah tidak seperti sebelumnya. Intensitasnya hujan sudah mulai menurun dan Bendungan Bili-bili elevasinya juga sudah turun dan berada dalam kondisi normal," kata Syamsibar.
Hingga (24/1) pukul 04.50 WITA , tinggi muka air Bendungan Bili-bili +99.45 (normalnya 99,50), volume air waduk sekitar 248.59 meter kubik inflow sekitar 246.66 meter kubik/detik serta outflow sekitar 246.70/detik. Dan status telah diturunkan menjadi di bawah normal dan tinggi bukaan pintu dikurangi menjadi 2.0 m.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rumah Terendam banjir, Puluhan Warga di Mojokerto Diungsikan
Banjir Bandang Terjang Sejumlah Wilayah di Mojokerto, Rumah Warga Rusak
Ratusan Pelajar SMA Berjibaku Keruk Lumpur Sisa Banjir di Jembrana
Sepanjang Tahun 2018, 127 Bencana Alam Terjadi di Aceh Akibat Kerusakan Hutan
Bapak dan Anak Hilang Terseret Banjir di Kabupaten Barru Ditemukan Meninggal
Jelang Magrib Banjir Bandang Landa Aceh Tenggara
Pencarian Korban Bandang Dihentikan, 2 Warga Dairi Masih Hilang