Siasat Budi Waseso melawan narkoba, dari penjara khusus hingga libatkan TNI
Siasat Budi Waseso melawan narkoba, dari penjara khusus hingga libatkan TNI. Budi mengatakan, pelibatan TNI merupakan bentuk keseriusan BNN dalam membasmi narkotika di tanah air.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso berkali-kali menegaskan menyatakan perang terhadap bandar narkoba dan obat terlarang. Budi Waseso bahkan mengusulkan penjara khusus narapidana narkoba di pulau terpencil yang akan dijaga buaya.
Tak cuma menyiapkan penjara khusus, BNN bahkan akan membeli 2.200 senjata api untuk menembak para bandar narkoba. Tahap pertama dibeli 1.800 pucuk pistol. Sedangkan 400 pucuk untuk senjata laras panjang.
Tidak hanya pistol dan senjata laras panjang, BNN juga bakal dilengkapi dengan jenis senjata lainnya, seperti senjata serbu. Senjata canggih yang akan digunakan didatangkan langsung dari Amerika Serikat.
Kelebihan senjata tersebut yakni memiliki ketepatan bidik hingga 1,6 km, namun untuk daya jelajahnya sampai 2,8 km. Senjata itu diberikan khusus kepada petugas BNN, karena yang akan dihadapi adalah bandar besar yang juga memiliki senjata canggih.
Sehingga, petugas yang tengah memburu bandar narkoba tidak perlu mendekat, tetapi cukup dari jarak jauh saja. Selain itu, senjata tersebut juga kalibernya berbeda dengan senjata yang dimiliki oleh TNI atau Polri.
"Kita juga akan datangkan senjata serbu dan senjata sniper untuk berikutnya. Nanti tergantung pembiayaan negara. Semua itu untuk kepentingan negara ya, bukan untuk kepentingan BNN," kata Budi Waseso, saat bertemu dengan pemred media massa di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016).
Teranyar, jenderal bintang bintang tiga ini melibatkan anggota TNI sebagai siasatnya memberantas narkoba. Pada tahap pertama ini ada dua perwira menengah TNI menjadi pejabat BNN.
Keduanya yakni Letkol CPM Ivan Eka Satya dan Letkol Laut CPM Agus Musrichin, yang menjabat sebagai Kepala BNN Kota Cimahi dan Kota Malang, menggantikan Kepala BNNK sebelumnya yang sudah memasuki masa pensiun. Pelantikan keduanya bahkan dilakukan langsung oleh Budi Waseso.
Pelibatan dua anggota TNI ini merupakan mencatat sejarah sejak BNN berdiri pada 2002 lalu. Budi mengatakan, pelibatan TNI merupakan bentuk keseriusan BNN dalam membasmi narkotika di tanah air.
"Ini sebuah sejarah baru. BNN resmi melibatkan unsur TNI dalam penugasan di dua wilayah Kota," kata Budi Waseso di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (29/8).
Dengan adanya unsur TNI yang masuk ke dalam jajaran BNN, Budi berharap akan mampu memaksimalkan fungsi dan kinerja dari BNN serta tidak menutup kemungkinan juga akan mengambil beberapa lagi anggota TNI yang memiliki integritas dan kapabilitas untuk ditempatkan di provinsi dan pusat. Bahkan menurutnya suatu saat bisa jadi BNN akan dipimpin dari unsur TNI.
"Ini sebuah sejarah baru. BNN resmi melibatkan unsur TNI dalam penugasan di dua wilayah kota. Ini bentuk dari keseriusan kami dan perintah langsung bapak Presiden yang mengatakan perang terhadap narkoba. Bisa saja nanti ada yang ditaruh di provinsi dan pusat. Atau bisa saja anggota TNI nanti yang memimpin BNN ke depannya. Bagi saya tidak masalah," ujar dia.
Budi Waseso mengakui masih belum ada payung hukum untuk merekrut TNI dalam struktur lembaga anti narkotika. Dia tetap melakukan merekrut dua perwira menengah TNI untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Nggak ada kendala, ya karena untuk bangsa dan negara jadi kita nggak usah ragu-ragu, nanti kalau ada protes dari HAM kita jawab, kan ada tanya ada jawab," tegasnya.
Dia menjelaskan, pihaknya melibatkan TNI karena menjalankan perintah Presiden Joko Widodo. Di mana negara dalam kondisi darurat narkoba.
Selain itu, Budi Waseso berencana akan melibatkan TNI Angkatan Laut dalam mencegah masuknya barang haram ke Indonesia.
"Narkoba kan di kota-kota, kita bersihkan dulu pusat peredarannya. Nanti setelah itu baru suplainya kita tangani, bertahap paling tidak next ke depannya kita libatkan TNI paling tidak AL," pungkasnya.
Baca juga:
Budi Waseso ogah disamakan dengan Rodrigo Duterte
Budi Waseso klaim libatkan TNI karena perintah Jokowi
Anak nikah, Budi Waseso minta tamu undangan beri doa bukan kado
Narsisnya Budi Waseso, sebut Jokowi tak salah tunjuk Kepala BNN
Blak-blakan Budi Waseso soal uang suap dan bisnis rehabilitasi narkoba
Budi Waseso lantik dua pamen TNI masuk struktur BNN
Budi Waseso sebut BNN bisa saja dipimpin dari kalangan TNI
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa yang menjenguk Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.