Sidak, Pemkot Solo temukan daging gelonggongan dan hati bercacing
Para penjual daging sapi gelonggongan, lanjut dia, bisa dijerat dengan tiga Undang-undang (UU), yakni UU Peternakan dan Kesehatan Hewan, UU Perlindungan Konsumen dan UU Pangan.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2017, Pemkot Solo gencar melakukan sidak peredaran daging ke sejumlah pasar tradisional. Sasarannya adalah daging sapi yang dijual di pasar maupun kios milik warga. Dalam sidak yang digelar Kamis (22/6) pukul 03.00 dini hari, tim gabungan menemukan puluhan kilogram (kg) daging sapi gelonggongan dan hati bercacing.
Sedikitnya 75 kilogram (kg) daging sapi gelonggongan siap jual ditemukan tim gabungan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP), Dinas Perdagangan (Disdag), Satpol PP serta aparat kepolisian di sejumlah pasar tradisional. Tim juga menemukan hati bercacing di Toko Lembu Katon Jagalan. Sidak dilakukan di Pasar Legi, Pasar Nusukan, Toko Lembu Katon Jagalan, dan lainnya.
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Kapan opor daging sapi biasanya dimasak? Untuk menyemarakkan hidangan di hari raya Idul Fitri nanti, tak ada salahnya Anda berkreasi dengan menyajikan opor daging sapi di meja makan.
-
Bagaimana cara memasak krengsengan daging sapi? Rebus daging dua kali dan ambil kaldunya pada rebusan kedua.Tumis bumbu halus, lengkuas, serta daun salam hingga harum.Campurkan potongan daging sapi bersama dengan kaldunya (air rebusan kedua), petis udang, kecap manis, dan bumbu seasoning sesuai selera.Aduk masakan hingga daging benar-benar empuk dan periksa rasanya.Siapkan krengsengan daging sapi untuk disajikan. Tambahkan bawang goreng untuk menambah cita rasa.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Kapan tongseng daging sapi biasanya disantap? Hidangan ini sering disantap dengan nasi putih hangat dan kerupuk sebagai pelengkap.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari sate sapi di Warung Pak Djamil? Unik Berbeda dari yang lain, sate di warung ini menggunakan daging sapi. Mengutip YouTube Liputan6, sate dibuat menggunakan daging sapi tanpa lemak dicampur bumbu kacang.
"Daging sapi gelonggongan yang memiliki kadar air sebagian besar didatangkan dari luar Solo. Sebenarnya tidak berbahaya, tapi merugikan konsumen," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKPP Solo, Evi Nurwulandari.
Evi mengatakan, ada unsur rekayasa memperberat bobot daging dengan cara meminumkan dan mengisi air sebanyak-banyaknya kepada sapi yang hendak disembelih. Sehingga daging tersebut tergolong daging yang tidak Asuh (Aman Sehat Utuh dan Halal).
Daging gelonggongan, lanjut Evi, memiliki kadar keasaman (PH) rata-rata 6,25. Sedangkan daging normal PH-nya hanya sekitar 5,5-5,8. Daging sapi gelonggongan ini dipasok dari Boyolali. Sementara itu, temuan hati sapi bercacing di Toko Lembu Katon Jagalan disita untuk dimusnahkan. Sedangkan untuk daging gelonggongan diminta untuk digantungkan.
Evi mengaku, pihaknya kesulitan untuk menjerat para pelaku daging gelonggongan tersebut. Kewenangan untuk menjatuhkan hukuman, menurut dia, ada di tangan aparat kepolisian. Para penjual daging sapi gelonggongan, lanjut dia, bisa dijerat dengan tiga Undang-undang (UU), yakni UU Peternakan dan Kesehatan Hewan, UU Perlindungan Konsumen dan UU Pangan.
"Hasil sidak ini akan ditindaklanjuti aparat kepolisian dan mereka kami libatkan dalam sidak,” pungkasnya.
(mdk/noe)