Sidang kasus narkoba Dandim Makassar bakal digelar pekan depan
Berkasnya sudah diserahkan ke oditur militer untuk dipelajari.
Sidang kasus narkoba Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Kolonel Inf Jefry Oktavian Rotti dan Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodal Ops) Kodam VII/Wirabuana, Letkol Budi Santoso dijadwalkan digelar pekan depan di Pengadilan Militer di Makassar, tetapi majelis hakimnya dari Pengadilan Militer (Dilmil) Tinggi Surabaya.
"Berkasnya sudah diserahkan ke oditur militer (Otmil) untuk dipelajari. Kalau Otmil sudah oke, saya kira sepekan lagi diserahkan ke Pengadilan Militer (Dilmil). Saya dengar sidangnya digelar di Pengadilan Militer di Makassar," jelas Panglima Kodam (Pangdam) VII/ Wirabuana, Mayjen Agus Surya Bakti kepada wartawan di markas Kodam usai pertemuannya dengan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Anton Charliyan, Jumat (13/5).
Majelis hakimnya dari Surabaya, menurut Agus, karena memang untuk kasus-kasus di wilayah Timur, pusatnya di Makassar. Soal alasan mengapa harus dari Surabaya, Agus mengatakan, sudah aturannya demikian.
Sementara Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana, Brigjen Supartodi yang dikonfirmasi di kesempatan berbeda mengatakan, penanganan kasus Dandim dan Kapuskodal Ops ini harus ahli-ahli hukum seperti pidana dan lain-lain sehingga majelis hakimnya dari Pengadilan Militer Tinggi di Surabaya.
Diketahui, Kolonel Inf Jefry Oktavian Rotti dan Letkol Budi Santoso ini tertangkap dalam penggerebekan yang dipimpin langsung Kasdam VII/Wirabuana, Brigjen TNI Supartodi saat pesta narkoba di room karaoke kantai 12, Hotel D' Maleo, Makassar, Rabu lalu,(6/4). Hasil tes urine keduanya dinyatakan positif. Saat itu mereka tertangkap bersama lima warga sipil yang dua diantaranya adalah pasangan suami istri, pengusaha dari Kabupaten Gowa.
Rencananya, sidang dua perwira yang terlibat narkoba ini akan digelar secara terbuka agar masyarakat umum bisa menyaksikan langsung.
Pangdam Mayjen TNI Agus Surya Bakti menjelaskan jika dirinya yang minta agar sidangnya digelar terbuka.
"Bukannya saya tidak suka siapa. Saya sebagai bapaknya, sebagai manusia biasa tentu merasa kasihan tetapi sebagai komandan, sebagai panglima saya harus adil, harus tegakkan hukum. Itu posisi sulit bagi saya. Makanya jadi anak buah, jangan ada yang melanggar," tandas Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Baca juga:
Cerita Dandim pemadat terjunkan prajurit buat jaga pesta sabu
Terlibat narkoba, pejabat Kodam Wirabuana dicopot
Hotel D'Maleo bantah fasilitasi Dandim Makassar pesta narkoba
Teka-teki 'Blue Saphire' sang Dandim
Blue Saphire yang disebut cairan narkoba dijual bebas di Tangsel
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.