Sidang kedua Setnov sehat, KPK harap tak ada drama sakit lagi
Dalam sidang lanjutan e-KTP, Setya Novanto terlihat tidak lagi mengalami gangguan kesehatan. Mengenakan batik cokelat dan kacamata, senyumnya merekah dalam pembacaan nota keberatan atau eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
Dalam sidang lanjutan e-KTP, Setya Novanto terlihat tidak lagi mengalami gangguan kesehatan. Mengenakan batik cokelat dan kacamata, senyumnya merekah dalam pembacaan nota keberatan atau eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
Juru Bicara KPK Febri Diansyah bersyukur tidak ada drama yang ditunjukan mantan ketum Golkar itu dalam sidang kedua ini.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa Aty Kodong? Aty Kodong dikenal sebagai runner-up Dangdut Academy yang berhasil meningkatkan perekonomiannya.
-
Mengapa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak mau berkomentar tentang kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear," pungkasnya.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
"Kita sama-sama bersyukur terdakwa dalam keadaan sehat berbeda sekali persidangan yang kedua dengan persidangan yang pertama," ujar dia di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (20/12).
Mantan aktivis ICW ini mengatakan hal itu memberikan sinyal bagus tidak akan terjadi drama-drama yang dimainkan mantan ketua DPR itu dalam sidang-sidang berikutnya. Seperti drama sakit yang dipertontonkan dalam sidang perdananya.
"Semoga ini jadi sinyal baik sehingga proses persidangan ke depan akan berjalan dengan lebih baik tanpa harus ada kejadian-kejadian sakit pemeriksaan dokter lain sehingga fokusnya kepada pembuktian pokok perkara," imbuh dia.
Sementara itu, Febri mengatakan pihaknya akan mempersiapkan jawaban-jawaban untuk agenda persidangan mendatang. Dia mengatakan sebagian besar apa yang disampaikan dalam eksepsi hari ini tidak jauh beda dengan yang dipersoalkan sebelumnya.
"Kami sudah dengar eksepsi dan penuntut umum akan mempersiapkan jawaban selengkap mungkin yang akan disampaikan pada agenda persidangan Minggu depan," kata Febri.
"Dari beberapa yang disampaikan kita tahu alasan yang dikemukakan sebagian sudah sering muncul sebelumnya misal terkait dengan putusan praperadilan seolah penyidikan kedua terhadap SN tidak sah itu sudah lama jadi perdebatan dan jadi persoalan dalam praperadilan kemarin yang digugurkan oleh hakim," katanya.
(mdk/dan)