Sindiran ICW: Penyidik KPK Tak Lolos TWK Pimpin OTT Bupati Nganjuk
ICW bingung terhadap tolak ukur pegawai KPK yang dianggap memiliki wawasan kebangsaan. Sebab menurut Kurnia, tugas penyelidik dan penyidik KPK yang menangkap para koruptor sudah melampui rasa cinta kepada Tanah Air.
Tim Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan pada Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengungkap penangkapan ini dipimpin salah satu punggawa yang diduga tidak lolos tes wawasan kebangsaan atau TWK.
Hal ini mendapat sorotan dari Indonesian Corruption Watch (ICW). ICW menilai aneh apabila orang yang dinilai tak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati TWK, tapi justru mengungkap kasus korupsi.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
"OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK. Konyolnya, orang ini malah disebutkan tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati Tes Wawasan Kebangsaan," kata Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, kepada wartawan, Senin (10/).
ICW bingung terhadap tolak ukur pegawai KPK yang dianggap memiliki wawasan kebangsaan. Sebab menurut Kurnia, tugas penyelidik dan penyidik KPK yang menangkap para koruptor sudah melampui rasa cinta kepada Tanah Air.
"Jika TWK dianggap sebatas tes untuk menguji rasa cinta terhadap Tanah Air, bukankah selama ini yang dilakukan penyelidik dan penyidik KPK telah melampaui itu?" ujarnya.
"Menangkap koruptor, musuh bangsa Indonesia, dengan risiko yang kadang kala dapat mengancam nyawanya sendiri," sambung Kurnia.
Untuk itu, ICW prihatin dengan kondisi lembaga antirasuah di mana banyak pegawai yang memiliki wawasan kebangsaan namun tak diloloskan dalam tes. Dia heran pegawai-pegawai yang telah bekerja maksimal justru disingkarkan.
"Maka dari itu, kondisi KPK kian mengkhawatirkan. Bisa dibayangkan, tatkala ada pegawai yang bekerja maksimal, malah disingkirkan oleh Pimpinan KPK sendiri dengan segala cara, salah satunya TWK," jelas Kurnia.
Sebelumnya, Tim Satgas KPK dikabarkan menggelar OTT terhadap Bupati Nganjuk, Jawa Timur, berinisial NRH.
"Benar KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021).
Informasi dihimpun Liputan6.com, penangkapan yang dilakukan tim penindakan terhadap Bupati Nganjuk terjadi pada, Minggu, 9 Mei 2021 sore. Dalam operasi senyap ini, tim penindakan mengamankan sejumlah uang.
"Siapa saja dan berapa uang yang diamankan kita sedang melakukan pemeriksaan," kata Ghufron.
Dikabarkan, penangkapan terhadap NRH dipimpin oleh Harun Al Rasyid yang merupakan Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidik KPK. Nama Harun sendiri masuk dalam 75 pegawai KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) yang menjadi syarat alih status menjadi ASN.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Politikus Golkar Usul Novel Baswedan Dkk Ujian Ulang Jadi ASN KPK
Komnas Perempuan Minta Akses BKN Soal Pertanyaan Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK
Komnas Perempuan Kecewa Ada Dugaan Pertanyaan Melecehkan di TWK Pegawai KPK
Wakil Ketua KPK: Kami Hanya Umumkan Hasil Tes, Tidak Ada Pemecatan Pegawai
Anggota Dewas Syamsuddin Haris Nilai TWK Pegawai KPK Bermasalah
Komnas Perempuan Dalami Dugaan Pelecehan Pegawai KPK di Tes Wawasan Kebangsaan