Singa di Taman Safari diduga dibius biar bisa foto dengan pengunjung
Petugas diduga membius seekor singa demi bisa diajak berfoto dengan para pengunjung.
Ada-ada saja kelakuan sejumlah pihak untuk meraup pundi-pundi rupiah ke dalam kantongnya. Dengan melakukan eksploitasi terhadap sesama makhluk hidup pun dilakoni agar mendapat untung.
Seperti yang dilakukan pihak kebun binatang Taman Safari di mana petugas diduga membius seekor singa demi bisa diajak berfoto dengan para pengunjung.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Kapan Kebun Binatang Cikini dibuka? Mengutip Jakarta.go.id, Kebun Binatang Cikini diresmikan pada 1864.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Tanaman apa yang berhasil ditanam di Bukit Dewa Dewi? Keunikannya, bukit yang merupakan tanah tandus dan gersang itu ternyata bisa ditanami tanaman alpukat.
Hal itu terkuak pasca tersebarnya sebuah video seekor singa yang sedang berfoto dengan pengunjung laki-laki, dengan keterangan :
"This place is Taman Safari Indonesia, Bogor: Sleepy lion being forced to get up to take pictures with visitors. The lion is looking drugged? Shame on You Taman Safari Indonesia."
"Singa yang sedang mengantuk dipaksa bangun untuk berfoto bersama pengunjung. Singa ini terlihat seperti dibius. Seperti inikah cara Taman Safari Indonesia mendapatkan uang? Kejam."
Namun, dalam video berdurasi 57 detik yang diunggah di akun facebook Scorpion Wildlife Trade Monitoring tersebut tampak si raja hutan mengantuk bak orang sedang dalam pengaruh obat bius. Saksikan videonya di sini.
Investigator senior Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group Marison Guciano pun mengecam perlakuan yang diberikan pihak Taman Safari Indonesia terhadap singa itu.
Padahal, Lanjut Marison, Taman Safari Indonesia masuk dalam anggota Asosiasi Dunia Kebun Binatang dan Aquaria (WAZA). Perlakuan Taman Safari Indonesia kepada singa yang ditempatkan di tempat dengan tidak ada air dan digunakan sebagai promosi untuk foto-foto adalah pelanggaran kode etik WAZA.
Marison meminta kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan investigasi terkait dugaan pembiusan singa ini oleh pengelola Taman Safari Indonesia.
"Kami juga mengimbau, agar KLHK bisa memastikan bahwa pembiusan singa agar bisa berfoto dengan manusia demi mendapatkan uang, bisa dihindari pada masa mendatang," Ujar Marison dalam keterangan persnya, Rabu (6/4).
Dalam video, tambah Marison, terlihat jelas bahwa penjaga memaksa singa untuk tetap terbangun. Adegan singa ini benar-benar tidak wajar dan sangat memperihatinkan.
Ia melanjutkan, "Scorpion menghimbau agar Taman Safari menghentikan ini dan eksploitasi satwa liar lainnya. Taman Safari tidak seharusnya untuk menghibur pengunjung tetapi untuk konservasi dan pendidikan. Kami berharap KLHK akan menyelidiki masalah mendesak ini untuk memastikan apakah Taman Safari mempraktikkan pembiusan singa untuk mendapatkan uang dari setiap pengambilan foto," tandasnya.
Video tersebut telah dilihat sekitar 10.000 netizen dimana keseluruhannya mengecam praktik pembiusan yang dilakukan pihak Taman Safari Indonesia.
Seperti yang dituliskan akun Natasha Peters : "That poor lion! He is clearly drugged! that place should be closed down and the people running it should be locked up!xxx"
Hal senada juga diungkapkan akun Yuliana Nugroho "Itu bukan ngantuk... The lion was drugged. Kalo cuma ngantuk mah gak sampe kyk gitu."
(mdk/rhm)