Sinyal kuat eksekusi mati digelar Selasa 28 April
Para napi yang akan dieksekusi sudah mendapat pemberitahuan dari perwakilan Kejaksaan Agung.
Kejaksaan Agung dalam waktu dekat akan melakukan eksekusi mati terhadap sembilan narapidana warga negara asing yang divonis mati dalam kasus narkoba oleh pengadilan. Sinyal makin dekatnya eksekusi mati terlihat dari sembilan perwakilan setiap negara yang telah datang ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sejak Sabtu (25/4) kemarin.
Sesuai aturan eksekusi mati, seorang narapidana akan dieksekusi setelah mereka menerima pemberitahuan resmi dalam 72 jam sebelum eksekusi dilakukan. Jika berdasarkan dari perhitungan tersebut, berarti 72 jam dari hari Sabtu (25/4) adalah Selasa (28/4) besok.
Salah satu kuasa hukum terpidana mati, Utomo Karim membenarkan eksekusi mati terhadap kliennya akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Utomo merupakan kuasa hukum Raheem Agbaje Salami, terpidana mati kasus penyelundupan 5,8 kg heroin asal Nigeria.
"Kami sudah terima notifikasi soal itu (eksekusi mati) pada hari Selasa (28/4). Namun kami tidak tahu apakah Selasa malam atau Rabu (29/4) dini hari," kata Utomo di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (25/4).
Utomo mengatakan, notifikasi itu dibacakan oleh masing-masing jaksa eksekutor di hadapan terpidana mati, penasihat hukum, dan perwakilan negara asal terpidana. Menurut dia, terpidana mati yang menerima notifikasi tentang eksekusi kemungkinan bisa bertambah.
"Kalau tidak salah ada tujuh (orang) yang terima notifikasi. Saya tidak tahu siapa saja, mungkin aja nanti sebelum eksekusi notifikasinya nambah," ujar dia.
Persiapan jelang pelaksanaan eksekusi nampak terlihat dilakukan oleh Kejaksaan Agung Dermaga Sodong Pulau Nusakambangan. Salah satunya terlihat dari diperketatnya keamanan baik di dalam maupun di luar lapas Nusakambangan, serta sejumlah regu tembak dari Brimob Polda Jawa Tengah yang siap menjalankan perintah eksekusi dari kejaksaan.
"Ke-10 terpidana mati gelombang dua sudah menghuni lapas Nusakambangan. Bahkan pihaknya hanya tinggal menunggu perintah Jaksa Agung mengenai kapan waktu eksekusi dilakukan," kata Asisten Intelejen Kejati Jawa Tengah, Yacob Hendrik kepada wartawan di Kantor Kejati Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/4).
Persiapan lain terlihat dari truk yang membawa tenda untuk diseberangkan ke Dermaga Sodong Pulau Nusakambangan. Menurut seorang pengemudi truk pembawa tenda yang enggan menyebutkan namanya mengemukakan tenda tersebut nantinya akan dipasang di lapangan tembak atau tempat eksekusi mati gelombang pertama dilaksanakan.
"Ini teratak (tenda) mau dibawa di dalam Nusakambangan. Rencananya sih (didirikan) di dekat lapangan tembak, kemarin yang pesan anggota polisi," ujarnya saat ditanya awak media di Dermaga Wijaya Pura sebelum menyeberang, Sabtu (25/4).
Sembilan terpidana mati pun sudah diberi pendampingan pemeluk agama. Para terpidana mati itu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (Bali Nine) asal Australia, Martin Anderson asal Ghana, Raheem Agbaje Salami asal Spanyol.
Kemudian, Rodrigo Gularte asal Brasil, Sylvester Obieke Nwolise asal Nigeria, Sergei Areski Atlaoui dan Okwudili Oyatanzel asal Prancis. Terakhir Mary Jane Fiesta Veloso asal Filipina.
"Tadi sudah, pendampingan sampai Selasa malam," kata Utomo.
Bahkan sinyal kuat bakal dieksekusi dalam waktu dekat ini pun sudah dirasakan para terpidana mati beberapa hari terakhir. Salah satu terpidana mati duo Bali Nine, Myuran Sukumaran asal Australia, sempat melukis wajahnya selama mendekam di penjara Nusakambangan.
Lukisan berjudul 'Self Portrait Myuran Sukumaran' itu dipamerkan kuasa hukumnya, Julian McMahon, usai menjenguk kliennya keluar dari Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (25/4) sore. Namun, McMahon sama sekali tak memberikan pernyataan kepada awak media terkait lukisan tersebut.
Sementara terpidana kasus narkoba Martin Anderson mengaku pasrah menjelang pelaksanaan eksekusi mati pada Selasa (25/4) malam. Martin warga negara Ghana memberikan permintaan terakhir, jika sudah meninggal dunia.
"Permintaan terakhir karena dia muslim dan warga negara asing yang tidak punya keluarga hanya punya istri di indonesia dia minta dimakamkan di Bekasi. Tapi belum tahu di mananya," kata Casmanto Sandra kuasa hukum Martin Anderson usai membesuk di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (25/4).
Baca juga:
Aktivis HAM: Eksekusi mati merusak 16 tahun agenda reformasi
Terpidana mati Rodrigo malah tertawa terbahak ditanya pesan terakhir
Soal eksekusi mati, aktivis HAM tuding Jokowi ingin terlihat tegas
Imparsial tuding eksekusi mati cuma buat naikkan popularitas Jokowi
Dikritik, Presiden Filipina akhirnya bujuk Jokowi ampuni Mary Jane
Usai membesuk, keluarga minta Jokowi ampuni duo 'Bali Nine'
Jelang eksekusi mati, LSM HAM makin galak serang Jokowi
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan Gayanti Hutami lulus SMA? Momen kelulusan SMA Gayanti bareng ibunya di tahun 2018 tuh epic banget deh.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Kapan Putri Handayani mulai mendaki? Ia sudah dekat dengan dunia mendaki sejak ia berusia 13 tahun atau pada saat menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).