Siraman air keras buat Novel makin ganas sikat koruptor
Teror diyakini makin membakar semangat Novel Baswedan sikat koruptor. Penyiraman air keras bukan lah teror pertama. Novel pernah ditabrak orang tak dikenal. Dia juga pernah dikriminalisasi.
"Novel adalah kami. Kami adalah KPK tidak akan pernah berhenti berjuang melawan korupsi. Kami Novel dan kami tidak takut."
Teror diyakini makin membakar semangat Novel Baswedan sikat koruptor. Penyiraman air keras bukan lah teror pertama. Novel pernah ditabrak orang tak dikenal. Dia juga pernah dikriminalisasi.
Novel disiram air keras usai salat subuh berjemaah di Masjid Al Iksan, di kompleks rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pelaku berjumlah dua orang naik motor matic. Polisi masih melakukan pengejaran.
"Novel ini sudah yang kelima kali (teror). Bukan yang pertama kali," kata Anies Baswedan sepupu Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Selasa (11/4).
Menurut Anies, meski mendapat teror Novel tetap ganas melawan korupsi. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sama sekali tak gentar meski keselamatannya terancam.
"Saya sendiri merasa optimis setelah ngobrol tadi. Novel sendiri bilang 'bang, ini berarti kita maju terus nih bang'. Sudah begini malah makin semangat," ungkap Anies.
Mantan Ketua KPK Abraham Samad mengatakan bahwa teror merupakan hal yang sudah sering dialami oleh penyidik KPK. Teror diibaratkan seperti sarapan pagi.
"Sering lah (teror terjadi). Kalau bagi KPK itu sudah seperti sarapan pagi sebenarnya," ujarnya usai menjenguk Novel.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan karena akan membuat pihak yang meneror merasa berhasil. "Kita harus mampu menghadapi, bahwa kita tidak takut. Sebenarnya sikap kita harus begitu. Itu yang harus diperlihatkan," tambahnya.
Mantan Ketua KPK lainnya Taufiequrachman Ruki meminta agar kasus Novel menjadi perhatian bersama. Ruki mengimbau semua aparat bekerja di KPK untuk tetap bertugas dengan semangat memberantas korupsi di Indonesia.
"Buat anak-anak saya di KPK, maju terus, enggak usah takut, Tuhan bersama kita," pesan pensiunan jenderal bintang dua itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras teror itu. Dengan suara tegas, Jokowi menyebut teror tersebut brutal. "Ya itu tindakan brutal yang saya mengutuk keras," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4).
Jokowi mengatakan telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mencari pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan. "Saya perintahkan kepada Kapolri untuk dicari siapa (pelakunya)" ujarnya.
Seperti diketahui, selama bertugas di lembaga anti-rasuah, Novel kerap menangani kasus-kasus kakap. Novel merupakan ketua penyidik kasus mega korupsi e-KTP. Sejumlah nama petinggi negeri terseret kasus tersebut. Lalu korupsi pengadaan simulator ujian SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang menyeret Irjen Djoko Susilo.
Kasus ini membuat Novel dituduh melakukan penganiayaan terhadap pencuri sarang burung walet yang menyebabkan kematian pada tahun 2004 silam. Novel saat itu menjabat sebagai Kasat Serse Polres Bengkulu. Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menghentikan kasus penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan dua alasan kuat.