Cerita Sutrisno Dua Hari Pakai Air dari Toren Berisi Mayat untuk Mandi dan Mencuci
Cerita Sutrisno Dua Hari Pakai Air dari Toren Berisi Mayat untuk Mandi dan Mencuci
Sutrisno sempat menggunakan air toren berisi mayat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci sejak Minggu hingga Senin sore.
Cerita Sutrisno Dua Hari Pakai Air dari Toren Berisi Mayat untuk Mandi dan Mencuci
Pemilik toren air berisi mayat pria bertato Sutrisno sempat menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci sejak Minggu hingga Senin sore.
Saat itu, kata Sutrisno, air toren berisi mayat untuk keperluan MCK hanya meninggalkan warna yang agak keruh. Sementara, air menjadi bau busuk baru dirasakan keluarganya pada Senin pagi.
"Senin pagi terasa airnya beda, dari minggu sudah keruh cuma belum bau. Bau-bau itu pas Senin pagi," kata Sutrisno kepada wartawan, Rabu (29/5).
Setelah tercium bau tidak sedap, Sutrisno memeriksa kondisi toren airnya. Semula, dia menyangka ada bangkai cicak sehingga tercium aroma bangkai.
"Saya curiganya ke cicak, bangkai cicak. Kok airnya keruh, saya bilang, 'alah, ini kan sudah musim kering. Mungkin dari pompanya'. Terus didiamkan sampai hari Senin,”
jelas dia.
merdeka.com
Pada Senin sore, istri Sutrisno memintanya untuk Kembali memeriksa toren lantaran melihat banyak lalat pada toren miliknya.
Sutrisno lantas melaporkan ke RT setempat lalu meneruskannya ke Polsek Pondok Aren.
"Banyak lalat, saat di cek awalnnya dikira bantal. Kemudian saya panggil mertua saya, baru sama-sama cek. Ternyata mayat laki-laki," tegas dia.
Saat ini, keluarga Sutrisno terpaksa menumpang air dari rumah mertua karena belum memperoleh izin kepolisian untuk memasang toren baru.
"Belum (toren baru) nunggu izin kepolisian. Tadi saya izin ke kanit dia bilang jangan dulu. Nanti mau ada tindakan lagi. Untungnya rumah mertua saya engga jauh, jadi menumpang ke mertua," ujar dia.