Siswa SMA ke Menteri Anies: Kenapa siswa Singapura lebih pintar?
"Di Singapura mata pelajaran lebih sedikit, kita lebih banyak pelajarannya tapi kenapa mereka lebih pintar."
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengunjungi SMA SMA 87, Rempoa, Jakarta untuk mendengarkan keluhan para siswa terkait Kurikulum 2013. Anies pun menyatakan akan melakukan evaluasi setelah mendapatkan masukan dari para siswa.
Di ruang kelas XI IPS 3 sekolah tersebut Anies duduk di salah satu kursi dan mendengarkan pemaparan dari siswa SMA tersebut yakni Ahmad Dhiya, Dinda Putri, dkk. Beragam keluhan diutarakan oleh para siswa antara lain jumlah mata pelajaran, ujian nasional, tawuran sekolah dan yang terutama kurikulum 2013. "Bapak harapan kami buat mengganti kurikulum 2013 Pak," ujar Dinda di hadapan Anies, Rabu (12/11).
"Di Singapura mata pelajaran lebih sedikit, kita lebih banyak pelajarannya tapi kenapa mereka lebih pintar," tambah Dinda di hadapan Anies.
Dinda dan teman-temannya menawarkan beberapa solusi yakni penggantian kurikulum dan uji kemampuan guru."Saya enggak nyangka Pak Anies datang ke sekolah. Memang saat itu mengirimkan laporan soal kurikulum 2013 tapi ternyata beneran datang karena laporan itu," ujar Dinda.
Anies sendiri mendengarkan dengan baik pemaparan para murid sekaligus mencatat poin-poin penting dari presentasi mereka. "Di ruang kelas kita melihat masa depan. Pada siswa-siswi inilah negeri ini dititipkan, kita harus mendengarkan langsung masukan dari mereka," ujar Anies.
Dia juga mengapresiasi para siswa yang dengan jernih memberikan masukan mengenai kurikulum 2013. "Melihat ada masalah mereka tidak hanya berkeluh kesah. Mereka buat sebuah masukan," tambahnya.
Anies sendiri mengatakan sedang mengevaluasi kurikulum 2013 dengan cara mendengarkan terlebih dahulu beragam masukan. "Kita harus terus mendengar. Perspektif ini yang harus terus kita bawa," ungkapnya.
Bagi Anies masukan dari para siswa tersebut sangat berharga. "Observasi dan pengalaman mereka bisa jadi sebuah gagasan yang sangat sistematis. Biar semuanya bisa mendengar dan jadi masukan bagi peningkatan kualitas pendidikan," tutup Anies.