Siswa SMA telat UN karena macet dampak peniadaan tol Karang Tengah
Siswa SMA telat UN karena macet dampak peniadaan tol Karang Tengah. Peniadaan gerbang tol (GT) Karang Tengah membuat sejumlah titik jalan di Kota Tangerang dan Kota Tangsel menjadi macet. Hal itu membuat para pelajar tingkat SMA yang akan menjalani Ujian Nasional (UN) pada Senin (10/4) ini terjebak macet.
Peniadaan gerbang tol (GT) Karang Tengah membuat sejumlah titik jalan di Kota Tangerang dan Kota Tangsel menjadi macet. Hal itu membuat para pelajar tingkat SMA yang akan menjalani Ujian Nasional (UN) pada Senin (10/4) ini terjebak macet.
Tidak sedikit dari mereka yang datang terlambat akibat penghapusan gerbang Tol Karang Tengah, di Kota Tangerang.
"Lumayan parah kan di sini (Kota Tangerang). Mereka terlambat karena terdampak dari kemacetan itu," ujar Kepala SMAN 1 Kota Tangerang, Tatang, Senin (10/4).
Dikatakannya, kemacetan paling parah terjadi wilayah Karawaci perbatasan dengan Kabupaten Tangerang. "Karawaci macet total, anak-anak telat sampai setengah jam," ucapnya.
Beruntung, mereka masih mendapat toleransi untuk tetap mengikuti Ujian Nasional. "Ya kita tunggu lah, kan ada waktu 120 menit," ujar Tatang.
Sementara itu, di SMA Negeri 3 Tangsel, terlihat pada hari pertama ujian Nasional kali ini, ujian berlangsung tanpa adanya kendala dan seluruh siswa hadir mengikuti ujian.
Sopandy Kepala Sekolah SMAN 3 Tangsel yang ditemui di lokasi menuturkan, untuk saat ini Ujian Nasional bukan menjadi penentu syarat kelulusan bagi siswa.
"Yang menjadi penentu kelulusan siswa sekarang dari Ujian Sekolah yang sudah kita selenggarakan bulan Februari lalu. Dan penilaian siswa tersebut selama di Sekolah, Ujian Nasional dipakai sebagai dasar nilai siswa untuk mendaftar ke Perguruan Tinggi," kata dia.
Sementara Panji, Siswa kelas XII SMA yang diwawancarai setelah selesai ujian mengatakan, tidak ada kesulitan dalam menghadapi ujian kali ini. Dia mengaku bisa mengerjakan soal dengan mudah.
Dia mengatakan, dirinya hanya berharap agar tahun berikutnya UNBK bisa diselenggarakan secara serentak.
"Lebih enak serentak mas, jadi Komputer nya di tambah biar kami ujian tidak terbagi jadi dua sesi," ujar Panji.