SMA di Bandung jamin tidak ada kekerasan dalam masa orientasi
Para orang tua akan diundang dalam masa orientasi yang diorganisir para guru.
SMA di Kota Bandung menjamin tidak akan ada praktik perploncoan dalam masa orientasi peserta didik baru. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016. Dalam peraturan tersebut ditegaskan sekolah dilarang menerapkan perploncoan MOS baru.
"Kami akan melaksanakan sesuai Permendiknas tersebut ya. Kami juga mendapatkan arahan dari Kepala Dinas, bahwa guru di sini akan menjadi pengawas dan pembina," kata Kepala Sekolah BPI I Kota Bandung, Deti Sudiarti saat ditemui di lokasi, Senin (18/7).
Sehingga dia dapat memastikan masa orientasi di sekolahnya tersebut jauh dari kata perploncoan. "Sesuai aturan saja. Kami tentu akan jauh dari perploncoan," ungkapnya.
Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di BPI I tersebut kata dia, juga akan melibatkan orang tua murid peserta didik baru. Orang tua sengaja diundang agar mengenali anak didiknya ketika akan menempuh pendidikan.
MPLS di sekolah swasta ini akan lebih ditekankan kepada pendekatan kegiatan wawasan lingkungan, pembentukan karakter, dan pengenalan penjurusan untuk siswa pada tahun berikutnya.
"Orang tua diundang makannya di sini karena nanti ada peminatan mau IPA atau IPS," ungkapnya.
MPLS yayasan BPI yang menaungi sekolah SMP, SMA dan SMK akan dimulai Selasa (19/7) besok. Peserta didik baru tidak diperintahkan untuk membawa barang lain selain seragam yang digunakan, alat tulis dan bekal makanan.
Beberapa rangkaian akan dilakukan hingga sepekan ke depan. Pada hari terakhir siswa akan dikenalkan dengan kegiatan ekstra kulikuler yang didemonstrasikan siswa kelas XI dan XII.
"Demo ekskul nanti akan dilibatkan kelas dua dan tiga. Nanti akan diperagakan oleh para seniornya di sekolah," ungkapnya.
Medina Chairunnisa siswi kelas XI IPA menyatakan setuju agar sekolah jauh dari perploncoan. Alangkah baiknya, pengenalan lingkungan dilakukan dengan hal lebih menyenangkan sehingga jauh dari kekerasan.
"Bagusnya yang penting senior itu merangkul. Jangan ada kekerasan. Karena kalau memang ngerangkul itu juga akan membuat junior segan dan sopankan," terangnya.