SMRC: Tak banyak yang tahu ucapan Ahok terkait Al Maidah ayat 51
SMRC: Tak banyak yang tahu ucapan Ahok terkait Al Maidah ayat 51. Dari hasil survei yang digelar 22-28 November lalu, aksi 4 November lalu mendapatkan dukungan besar dari warga. Meski tidak sedikit pula yang mengecam karena aksi damai berakhir dengan kericuhan.
Aksi 4 November lalu mematik perhatian Saiful Mujani Research Center (SMRC) untuk mencari seberapa dalam dukungan warga terhadap demonstrasi tersebut. Hasilnya, masyarakat memang terpecah, tetapi tak banyak pula yang mengetahui duduk kasus yang menyeret nama Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hingga akhirnya dijadikan tersangka.
Dari hasil survei yang digelar 22-28 November lalu, aksi 4 November lalu mendapatkan dukungan besar dari warga. Meski tidak sedikit pula yang mengecam karena aksi damai berakhir dengan kericuhan.
Warga juga tidak banyak yang tahu bentuk ucapan Basuki alias Ahok yang dianggap menistakan surah Al Maidah ayat 51. Sebagian besar mengetahui dari pemberitaan media dan ujaran-ujaran di media sosial.
"Kebanyakan tidak tahu pasti tapi merasa tahu dan ikut memberikan opini, yang seperti inilah yang bahaya," kata pemilik SMRC Saiful Mujani dalam rilis survei 'Protes Masa Dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Evaluasi Publik' di hotel Atlet Century, Kamis (08/12).
Saiful menambahkan, Framing kegiatan itu adalah untuk mendesak aparat kepolisian menetapkan Ahok sebagai tersangka penistaan agama. Tak lama kemudian, opini semakin meluas hingga menyeret nama Presiden Joko Widodo.
"Yang jadi sasarannya kan bukan hanya Balai Kota (kantor Ahok) tetapi juga Istana Negara. Timbul kesan yang muncul legitimasi presiden dipersoalkan," terangnya.
Dalam demonstrasi 411, banyak warga yang beranggapan dan percaya aksi tersebut ditumpangi kepentingan politik apalagi aksi ini terjadi dalam momentum kampanye Pilkada DKI Jakarta.
Tak hanya itu, SMRC juga menemukan warga yang lebih percaya terhadap potongan video dibandingkan rekaman lengkap dari kunjungan Ahok di Kepulauan Seribu. "Kebanyakan gak nonton full hanya nonton cuplilannya saja yang versi pakai dan versi tanpa pakai," kata Saiful di Hotel Atlet Century, Kamis (08/12).
Warga yang menonton secara lengkap sebanyak 12,9 persen, sedangkan mereka yang tidak menonton sama sekali jumlahnya mencapai 87,1 persen. Dari jumlah itu, warga yang menonton, di mana kata pakai dihilangkan, sebesar 37,4 persen, dan mereka yang melihat video lengkap dengan kata pakai 46,6 persen.
Sisanya 16 persen responden memilih tidak menanggapi perrtanyaan yang diajukan tim survei.
Ketika diajukan pertanyaan terkait permohonan maaf dari Ahok, sebagian responden sudah menerima maaf tersebut. "Mayoritas tahu bahwa Ahok sudah minta maaf dan sebagian besar mengaku memaafkan Ahok," ungkapnya.
SMRC mengungkapkan 57,3 persen responden menjawab memaafkan karena menilai permintaan maaf tersebut tulus, sedangkan 29 persen tidak memaafkan karena menilai permintaan maaf tersebut tidak tulus. Sisanya 13,6 persen enggan menanggapi permintaan maaf tersebut.
"Rata-rata mereka bilang 'ah boong aja itu'," ungkap Saiful.
Survei ini dilaksanakan pada 22-28 November dengan memakai jumlah sampel 1012 responden, di mana mereka telah memiliki hak pilih. Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan margin of error sebesar 3,1 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Bagaimana proses penyelidikan kasus penistaan agama yang dilakukan AK? Setiap ada laporan polisi yang masuk tentunya ditindaklanjuti oleh penyelidik diawali dengan pendalaman melalui tahap penyelidikan," katanya. "Jadi saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh penyelidik," ujar Ade seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melaporkan kasus penistaan agama terhadap AK? Polda Metro Jaya menyebut bakal memproses laporan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke berinisial AK yang bersumpah sambil menginjak Alquran."Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Apa yang dilakukan oleh pejabat Kemenhub, AK, sehingga dilaporkan kasus penistaan agama? Polda Metro Jaya menyebut bakal memproses laporan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke berinisial AK yang bersumpah sambil menginjak Alquran.
-
Siapa yang melakukan penipuan berkedok sumbangan agama? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Apa pengertian akhlak menurut agama Islam? Secara sederhana, akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan secara berulang kali. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian akhlak, sekaligus macam dan manfaatnya menurut agama Islam.
-
Siapa saja tokoh yang menolak pembentukan Kementerian Agama? Ada Johannes Latuharhary yang mengusulkan kepada rapat agar masalah-masalah agama diurus Kementerian Pendidikan. Rupanya usul tersebut didukung seorang wakil Islam dari Lampung, yaitu Abdul Abbas. Selain itu, Iwa Kusumasumatri, seorang nasionalis dari Jawa Barat, setuju gagasan perlunya Kementerian Agama. Hanya saja, karena pemerintah itu sifatnya nasional, agama seharusnya tidak diurus kementerian khusus. Penolakan juga datang dari tokoh pendidikan Taman Siswa, yaitu Ki Hadjar Dewantara. Beliau lebih suka urusan-urusan agama menjadi tugas Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga:
Survei SMRC: 42,5 persen warga setuju Ahok menistakan agama
Ahok disebut dijerat pasal karet yang rentan dipolitisir
Ahok serahkan proses hukum yang menjeratnya kepada adik perempuannya
Ini alasan Ahok minta adik perempuannya dampingi sidang perdananya
Penetapan Ahok tersangka dinilai karena pertimbangan politis
Ahok: Aku bingung, di sini dimarahin, di sana enggak diterima