Soal Bentrok di Pulau Haruku, Warga Ingin Berdamai jika Masalah Tanah Selesai
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat menuturkan dua warga Pelauw dan Ori sepakat menginginkan perdamaian. Namun dengan catatan, agar sumber masalah yang selama ini sering terjadi yaitu soal batas tanah dapat diselesaikan terlebih dahulu.
Bentrok antarwarga di Pulau Haruku, Maluku Tengah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan seorang polisi mengalami luka serius. Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat menuturkan dua warga Pelauw dan Ori sepakat menginginkan perdamaian. Namun dengan catatan, agar sumber masalah yang selama ini sering terjadi yaitu soal batas tanah dapat diselesaikan terlebih dahulu.
"Intinya adalah masyarakat menginginkan perdamaian, namun dengan catatan bahwa masalah utama yang menjadi sumber konflik selama ini yaitu batas tanah agar sesegera mungkin diselesaikan, sehingga ada kepastian baik itu melalui sidang adat maupun melalui sidang pengadilan umum, itu harapan dari masyarakat tadi," kata Roem, Kamis (27/1). Dikutip dari Antara.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan Warung Kolak Mangga Besar buka? Hanya Dijual saat Ramadan Mengutip Fokus Indosiar, kolak ini jadi buruan warga Jakarta dan sekitarnya karena hanya dijual selama sebulan tiap tahunnya. Kedai ini rupanya hanya buka di bulan Ramadan saja.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
Hal tersebut terungkap saat Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Lotharia Latif bersama Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P Ritiauw mengunjungi warga yang berkonflik di Pulau Haruku, Rabu malam.
Pertemuan dilakukan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda dari warga Pelauw maupun Ori. Pertemuan di rumah Raja Negeri Pelauw. Hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Bupati Maluku Tengah, Camat Haruku, Kapolresta Ambon dan Dandim.
"Tadi Bapak Kapolda bersama Danrem dan beberapa pejabat korem dan polda sudah tiba di Pulau Haruku. Saat ini juga sedang berlangsung pertemuan dengan tokoh masyarakat dari Desa Pelauw dan Ori. Pertemuan dilakukan untuk mencari solusi penyelesaiannya," tutur Roem.
Dia juga mengatakan, Kapolda dan Danrem mengimbau masyarakat agar tenang dan menjaga situasi tetap kondusif.
"Pak Kapolda dan Danrem juga meminta masyarakat untuk jangan terprovokasi, dan mudah-mudahan masalah ini juga bisa terselesaikan sesegera mungkin," ujarnya lagi.
Selain menyelesaikan akar persoalan, warga juga berharap aparat kepolisian dapat membangun pos pengamanan secara permanen di setiap perbatasan desa.
"Masyarakat juga berharap agar Polri segera menempatkan pos permanen di perbatasan desa, baik antara Kariuw dengan Ori, maupun Kariuw dengan Pelauw," terang dia.
Terkait dengan harapan masyarakat tersebut, ia menyebutkan, Kapolda Maluku menyetujui untuk menentukan persoalan batas tanah secara hukum yang berlaku.
"Terkait dengan permintaan penempatan pos permanen, sebelumnya memang sudah dipertimbangkan oleh Bapak Kapolda," beber Roem.
Ia menerangkan, kedatangan Kapolda Maluku di Haruku, selain bertujuan melihat situasi dan kondisi pascakonflik, juga sebagai bentuk kehadiran negara untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat.
Setelah ini, Roem mengaku dari Polda Maluku, Kapolresta dan Dandim juga berencana menemui masyarakat di Desa Kariuw untuk berdialog mencari solusi.
"Rencananya besok Pak Pangdam, dan Danlantamal juga akan tiba menemui masyarakat di sini untuk bersama mencari solusi penyelesaiannya," ujarnya lagi.
Baca juga:
Cegah Konflik Susulan di Haruku, TNI-Polri akan Gelar Patroli Gabungan
Wakapolres: Konflik Haruku Tidak Terkait SARA, Tetapi Persoalan Tanah
Suasana Mencekam Bentrokan di Maluku Tengah, Rumah Terbakar dan Warga Kabur ke Hutan
Polisi Sebut Warga di Pulau Haruku Diduga Gunakan Senjata Rakitan saat Bentrok
Satu Polisi Tertembak Akibat Bentrok Warga di Pulau Haruku Dibawa ke RS Bhayangkara
Duduk Perkara Bentrok di Pulau Haruku Maluku Tewaskan Dua Warga