Soal ISIS, Abu Bakar Ba'asyir belum menyatakan dukungan resmi
"Ustaz masih tasakuf (membaca situasi) belum bersikap. Mendukung tapi sampai sekarang belum deklarasi dan baiat."
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir mengikuti juga pemberitaan mengenai pergerakan yang dilakukan kelompok radikal bersenjata ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Meski begitu, pendiri Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) ini belum menyatakan sikap resmi mendukung gerakan ISIS tersebut.
"Terkait ISIS ustaz mendukung sebagaimana perjuangan syariah, terkait perjuangan syariah ustaz selalu mendukung ada di belahan bumi manapun," kata juru bicara JAT, Ahmad Fatih saat dihubungi merdeka.com, Selasa (17/8).
Kendati begitu Ahmad mengatakan dukungan tersebut belumlah resmi karena Abu Bakar Ba'asyir masih mempertimbangkan beberapa hal.
"Ustaz masih tasakuf (membaca situasi) belum bersikap. Mendukung tapi sampai sekarang belum deklarasi dan baiat (sumpah untuk setia)," tambahnya lagi.
Pihaknya pun menampik jika anggota-anggota JAT telah terbang ke Irak untuk membantu tentara ISIS. Namun itu tidak menutup kemungkinan mantan anggota JAT ikut terlibat.
"Anggota aktif tidak ada yang di sana, mungkin ada anggota di sana yang dulu mengundurkan diri dan berangkat ke sana. Yang aktif masih ada karena ke sana harus izin ustaz (Abu Bakar Ba'asyir)," tutupnya.
Kelompok radikal bersenjata ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) memang berencana memperluas daerah kekuasaannya di wilayah Afrika Utara hingga ke Asia Tenggara, termasuk ke Malaysia dan Indonesia.
Rencana perluasan kekuasaan ISIS itu beredar luas di Internet setelah peta menunjukkan perluasan wilayah itu menyebar di media sosial Twitter. Wilayah mereka ditandai dengan warna hitam bertuliskan kalimat tahlil seperti di bendera mereka selama ini.
Namun penggambaran di peta itu sesuai dengan sejumlah pernyataan anggota ISIS di beberapa tempat, seperti dilansir situs valuewalk.com, Senin (23/6).
Dalam peta itu kekuasaan ISIS terbentang dari mulai Afrika Utara, Timur Tengah, hingga Asia Selatan dan Asia Tenggara. Bahkan kekuasaan ISIS meliputi negara-negara yang umat Islamnya minoritas seperti India.