Soal Murid Tendang & Kepung Guru di Kendal, Mendikbud Ingatkan Guyonan Tak Kebablasan
Dia menjelaskan, seorang guru harus pandai dalam menjaga wibawanya. Sehingga dapat dijadikan sebagai teladan para siswa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyayangkan candaan mempertontonkan aksi 'penyerangan' murid kepada guru di SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Muhadjir meminta harus ada batasan meski antar guru dan murid memiliki kedekatan.
"Iya, bagaimana pun hubungan guru dan siswa harus dijaga dengan baik. Hingga jangan sampai kalau ada candaan pun dia ada batasannya, jangan sampai keblablasan," kata Muhadjir di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa (13/11).
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilakukan siswa kepada guru? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa peran penting guru dalam proses pendidikan? "Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam hidup, dan guru membuat dampak yang langgeng dalam kehidupan siswa mereka."
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Dia menjelaskan, seorang guru harus pandai dalam menjaga wibawanya. Sehingga dapat dijadikan sebagai teladan para siswa.
"Memang ada saatnya bercanda ada saatnya seorang guru menunjukan otoritasnya sebagai orang yang di patuhi disegani dan harus dijadikan teladan oleh siswanya," kata dia.
Sebelumnya, pihak sekolah pun memberikan klarifikasi terkait video pengeroyokan tersebut. Pihak sekolah menyatakan video itu bukan pengeroyokan. Guru di dalam video berdurasi 24 detik kerap bercanda dengan anak didiknya. Guru itu bernama Joko Susilo.
Kepala SMK NU 03 Kaliwungu, Muhaidin, menjelaskan kejadian itu terjadi pada Kamis lalu, 8 November 2018. Dia menuturkan bahwa siswa yang melakukan tindakan tersebut yakni siswa kelas X jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Kelas diajar oleh Joko Susilo. Menjelang selesainya jam pelajaran, peserta didik pun berseloroh kepada gurunya.
"Lalu ada siswa yang melempar kertas dan salah satunya mengenai guru tersebut. Pak Joko memang sering bercanda dengan siswa," ujar Muhaidin.
Muhaidin mengatakan, saat kejadian dia sedang keliling kelas. Ketika sampai di kelas X TKR, mendengar suara gaduh dari dalam. Kemudian pintu dibuka dan dia mengingatkan guru tersebut.
"Sore harinya Pak Joko saya ingatkan supaya tidak bercanda dengan berlebihan kepada anak-anak. Saya tidak menyangka kalau kejadian itu viral di sosial media," kata dia.
Dinas Pendidikan Jawa Tengah kemudian memanggil pihak SMK 3 NU Kendal, terkait guyonan murid 'menyerang' guru yang videonya viral di media sosial. Pertemuan tersebut dihadiri pihak sekolah, siswa dan para orang tua siswa yang terlibat serta dihadiri Bupati Kendal dan Pengawas Sekolah.
Dari informasi diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pihak sekolah sudah memanggil dan membina para siswa yang terlibat dalam video yang viral tersebut pada Sabtu (10/11). Para siswa yang terlibat dalam video guyonan diminta tak mengulangi perbuatannya.
"Para siswa tersebut juga diminta menuliskan pernyataan tidak akan mengulangi guyonan seperti dalam video yang viral tersebut," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, Selasa (13/11).
Para orang tua siswa yang anaknya terlibat dalam guyonan tersebut diminta pihak sekolah membina anak-anaknya agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Pihak sekolah dan guru yang terekam di video viral tersebut manyatakan hanya guyonan semata.
Akan tetapi, kata Retno, pihak sekolah mengakui guyonan sejumlah siswa terhadap gurunya itu merupakan tindakan atau perbuatan yang kelewat batas kesopanan. Hal itu disebabkan beberapa faktor seperti karakter siswa yang kurang terbina dengan baik di rumah maupun sekolah dan rendahnya kompetensi paedagogik guru.
"Terutama dalam penguasaan kelas serta upaya penciptaan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan menantang kreativitas serta minat siswa," ujar Retno.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cegah Terulang, Murid 'Menyerang' Guru di Kendal Menjalani Pembinaan
Bupati Kendal Panggil Guru Joko dan 5 Murid Terkait Video Pengepungan
Disdik Jateng Tegur Guru di Kendal Usai Insiden Dikepung Murid
Menteri Yohana minta tak ada lagi kekerasan pada anak di sekolah
11 Murid SD di Sukabumi dihukum merokok oleh kepala sekolah
Viral Video Guru Menendang Karena Dikepung Murid, Begini Kata Pihak Sekolah
KPAI Nilai Video Murid Kepung & Tendang Guru Tak Santun, Minta Penyebarannya Disetop