Soal Penyataan Anak Good Looking, Menag Ingin Tingkatkan Kewaspadaan
Menag Fachrul bicara demikian ketika acara Kementerian PAN-RB sebagai cara agar kementerian lebih waspada. Karena dia mengakui cara ini dilakukan sebagai cara penyebaran paham radikal.
Menteri Agama Fachrul Razi menjelaskan maksud anak berpenampilan baik (good looking) menjadi penyebar paham radikal. Salah satunya di masjid lingkungan pemerintahan.
Menag Fachrul bicara demikian ketika acara Kementerian PAN-RB sebagai cara agar kementerian lebih waspada. Karena dia mengakui cara ini dilakukan sebagai cara penyebaran paham radikal.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Siapa Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah, yang juga dikenal sebagai suami Beby Tsabina, adalah anggota DPR-RI periode 2019-2024.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kenapa Fajar Nugroho meninggal? Saat berada di dalam kolam, Fajar mengalami masalah pada kakinya. Ia mengaku kram sehingga kesulitan untuk kembali ke permukaan. Padahal, Fajar sedang terkena setrum listrik dari dalam kolam. Teman-temannya pun berinisiatif untuk menolong Fajar.
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
"Memang saya menyebut paham radikal itu biasanya masuk dari dengan memasukkan orang, kalau ada orang yang punya keinginan tidak baik, dia masukan anak-anak yang punya good looking, punya pengetahuan agama yang baik, sehingga orang tertarik. Kemudian dia mungkin mengembangkan ajarannya," ujar Menag ketika rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (8/9).
Fachrul mengibaratkan ketika Belanda masuk ke Aceh. Dipilih orang Belanda yang pengetahuan agama bagus, bikin lengah dan tak waspada. Hingga Belanda itu merusak dan mengadu domba warga Aceh dan juga merusak Islam.
"Dipilihlah orang Belanda yang pengetahuan agamanya bagus, kita enggak waspada, kita terima dia, padahal dia masuk ke dalam merusak Islam, merusak Aceh, diadu domba Aceh," kata dia.
Menag meluruskan bukan ingin generalisasi anak berpenampilan baik dan hafal Alquran sebagai penyebar paham radikal. Tetapi dia ingin meningkatkan kewaspadaan terhadap orang yang berniat buruk menyebar paham radikal.
"Jadi kalau dibilang Menag anti sama anak yang good looking, bukan itu. Kita butuh anak-anak yang pengetahuannya luas, hafal Alquran, kita butuh tetapi kita waspadai," kata dia.
(mdk/eko)