Soal SPDP pimpinan KPK, Wiranto pesan 'Yang penting jangan gaduh ya'
Menko Polhukam Wiranto mengingatkan agar sejumlah pihak menahan diri dan tak membuat kegaduhan jelang tahun politik. Soal proses penyidikan terhadap dua pimpinan KPK itu, Wiranto tak ingin berkomentar jauh. Mantan Ketua Umum Partai Hanura ini mengaku tidak punya kapasitas untuk mencampuri proses penegakan hukum.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto ikut angkat bicara terkait terbitnya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus yang menjerat dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Saut Situmorang. Wiranto mengingatkan agar sejumlah pihak menahan diri dan tak membuat kegaduhan jelang tahun politik.
"Semuanya kan bisa diselesaikan dengan cara-cara musyawarah mufakat, cara-cara tertentu yang masuk dalam koridor hukum, banyak cara, yang penting jangan gaduh ya," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/11).
-
Apa yang menjadi keahlian Agus Riewanto? Dikutip dari website resminya, Agus Riewanto merupakan dosen Fakultas Hukum UNS. Selain mengajar dan meneliti, pria yang masa kecil dan remajanya dihabiskan di Kalimantan Barat itu juga menjabat sebagai Anggota Senat Akademik FH UNS sejak tahun 2018 hingga sekarang, serta Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) FH UNS (2018-sekarang).
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Berdalih menjaga ketenangan jelang tahun politik 2018, Wiranto berharap semua pihak ikut mendinginkan suasana. Dengan begitu, masyarakat juga merasa tenang dan nantinya bisa melaksanakan Pilkada 2018 dengan baik.
"Mau pilkada serentak, ayo kita jaga ketenangan dan kenyamanan supaya rakyat ini dapat memilih dengan baik secara objektif dan sebagainya," ucapnya.
Soal proses penyidikan terhadap dua pimpinan KPK itu, Wiranto tak ingin berkomentar jauh. Mantan Ketua Umum Partai Hanura ini mengaku tidak punya kapasitas untuk mencampuri proses penegakan hukum di Kepolisian.
"Kalau itu enggak mau mencampuri ya, nanti kita liat subtansinya bagaimana. Tentu itu sudah menyangkut kepada kewenangan-kewenangan hukum, nanti penyelesaiannya bagaimana kita tunggu aja ya. Kita gak usah kemudian ada satu statement-statement, pendapat-pendapat yang simpangsiur, yang bikin gaduh," ujarnya.
Untuk diketahui, Agus dan Saut dilaporkan oleh Fredrich Yunadi dan Sandi Kurniawan yang tak lain tim kuasa hukum Ketua DPR Setya Novanto. Mereka mempermasalahkan terbitnya surat permintaan cegah ke luar negeri terhadap Setnov kepada pihak Imigrasi pada 2 Oktober lalu. Agus dan Saut dianggap menyalahgunakan wewenang dengan terbitnya surat tersebut. Surat itu dikeluarkan justru setelah hakim tunggal praperadilan, Cepi Iskandar, menggugurkan status tersangka Setnov.
Baca juga:
Kapolri minta penyidik hati-hati tangani kasus pimpinan KPK
Polri bakal terus proses laporan Novanto terhadap pimpinan KPK
Soal tersangka baru proyek e-KTP, Saut sebut tunggu beberapa hari ke depan
Saut soal SPDP surat palsu: Memang vonisnya berapa tahun buat saya?
Keluar SPDP dari Bareskrim, Saut tak merasa diserang Novanto
Ingin dapat WTP, Sandiaga minta KPK awasi laporan keuangan DKI
Santainya mantan Kadis PUPR dan Pengawasan Bangunan Kota Malang ditahan KPK