Soal Tabloid Indonesia Barokah, Pengamat Intelijen Sebut Bisa Saja dari Pihak Ketiga
Sejumlah masjid di Jawa Tengah digegerkan dengan kiriman beberapa tabloid Indonesia Barokah. Tabloid berisikan 16 lembar halaman itu dianggap menyudutkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Sejumlah masjid di Jawa Tengah digegerkan dengan kiriman beberapa tabloid Indonesia Barokah. Tabloid berisikan 16 lembar halaman itu dianggap menyudutkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Pengamat intelijen dari Universitas Indonesia Nuruddin Lazuardi menilai banyak spekulasi atas sebaran tabloid Indonesia Barokah yang kemudian ia sebut sebagai operasi intelijen. Jika opini masyarakat menuding itu dilakukan oleh pasangan capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf ataupun sebaliknya Prabowo-Sandi, Nuruddin mengatakan ada kemungkinan pihak ketiga dari peristiwa tersebut.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
Tujuan pihak ketiga, menurut Nuruddin, tidak lain hanya untuk menciptakan konflik dan merusak Pemilu di Indonesia.
"Apakah mungkin dimunculkan oleh kelompok di luar kedua kelompok ini, sangat mungkin. Karena apa? Kelompok ini pengen dua kelompok ini berantem terus, sehingga memunculkan konflik-konflik," ujar Nuruddin dalam satu diskusi, Jakarta Pusat, Jumat (25/1).
Kendati belum membaca tabloid tersebut, Nuruddin menilai sejatinya aparat penegak hukum atau jika ranahnya masuk ke Pemilu ada Gakkumdu, cukup mudah mencari pelaku penyebar tabloid tersebut.
Berdasarkan sejumlah saksi, tabloid dikirim melalui PT Pos Indonesia. Dari situ, kata Nuruddin, bisa melacak terduga pihak penyebar tabloid melalui kamera pengintai yang ada di kantor PT Pos Indonesia.
Kendati demikian ia memahami mengungkap pelaku penyebar tabloid kontroversial itu tak bisa dilakukan secara asal. Perlu ada dasar hukum di dalamnya.
"Nangkep teroris aja gampang. Cuma dasar hukumnya apa kalo mau nangkep orang itu, nah di sinilah domain intelijen untuk mengungkap," tukasnya.
Tabloid Indonesia Barakah menjadi polemik lantaran dianggap isinya dianggap menyudutkan pasangan capres-cawapres nomor 02, Prabowo-Sandi. Tabloid itu juga dianggap meresahkan karena disebar ke beberapa masjid di Jawa Tengah.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pun melaporkan keberadaan tabloid tersebut, setelah memuat pemberitaan yang tendensius.
"Kami sudah laporkan kepada pihak yang berwajib karena tabloid-tabloid itu kan isinya tendensius dan juga tidak jelas penerbitnya, berpotensi untuk mengganggu ketertiban umum serta memecah belah," kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1).
Menurut Dasco, tabloid itu juga beredar di daerah Jawa Barat. "Di Jawa Barat ada juga. Makanya saya bilang, karena dia beredarnya secara masif dan kemudian berpotensi mengganggu ketertiban umum dan keresahan di masyarakat, makanya segera kira ambil langkah untuk segera melaporkan," ucapnya.
(mdk/bal)