Soal video tampar suporter, Edy Rahmayadi ngaku hanya pegang pipi
Soal video tampar suporter, Edy Rahmayadi ngaku hanya pegang pipi. Saat laga berlangsung 65 menit, Edy yang awalnya duduk di tribun VVIP, turun dan mendatangi suporter di tribun terbuka Utara, belakang gawang. Mereka dikabarkan menyalakan flare.
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi terekam kamera menampar suporter PSMS Medan. Namun Gubernur Sumatera Utara itu berdalih hanya memegang pipi.
Rekaman peristiwa itu beredar di media sosial. Dalam tayangan terlihat Edy yang mengenakan kemeja putih berada di tribun terbuka Stadion Teladan Medan. Dia diduga sedang marah kemudian terlihat mendatangi lalu menampar laki-laki mengenakan kaus pendukung PSMS Medan.
-
Siapa yang mendirikan PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Siapa saja yang menjadi penggagas berdirinya PSMS Medan? Melansir dari berbagai sumber, ada 6 tokoh penggagas yang mewakili 6 klub amatir yang ada di Medan, yaitu Adinegoro (Al-Wathan), Madja Purba (Sahata), Sulauman Siregar (PO Polisi), TM Harris (Medan Sport), dr Pierngadi (Deli Maatschappij) dan Tedja Sing (India Football Team).
-
Siapa yang menunjuk Eddy Rumpoko sebagai anggota Tim Transisi PSSI? Pada 8 Mei 2015, Eddy ditunjuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi sebagai anggota Tim Transisi PSSI.
-
Siapa yang menjadi ketua Partai PSI? Sementara itu, Erina Gudono tampak mendampingi Kaesang Pangarep sebagai ketua Partai PSI.
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
-
Siapa yang membantu mengamankan RSUD Madi Paniai? Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
Berdasarkan informasi dihimpun, rekaman itu dibuat saat pertandingan PSMS Medan melawan Persela Lamongan, Jumat (21/9). Saat laga berlangsung 65 menit, Edy yang awalnya duduk di tribun VVIP, turun dan mendatangi suporter di tribun terbuka Utara, belakang gawang. Mereka dikabarkan menyalakan flare.
Sebelum Edy tiba, flare telah dimatikan. Selanjutnya, kemarahannya hingga penamparan terhadap seorang suporter pun terekam dan dibagikan ke media sosial.
Namun, ketika dikonfirmasi wartawan, Edy membantah menampar suporter PSMS. Dia menyatakan hanya memegang pipi, dan itu suatu kebiasaannya
"Saya datang ke sana maksudnya mengingatkan anak-anak kita, jangan. Sudah suatu kebiasaan saya memegang pipi, kalau enggak saya pegang kepala. Kok larinya ditampar begitu? Tangan saya ini besar. Kalau tampar orang sayang sekali, ya anda sudah tahulah itu," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (23/9).
Edy menyatakan hanya mengingatkan dan melarang penonton agar tidak menyalakan flare yang sangat dilarang karena membahayakan kesehatan pemain. Sekali penyalaan flare akan didenda FIFA Rp 20 juta.
Bukan hanya di Sumut, dia mengaku kerap mendatangi suporter yang menyalakan flare di daerah lain.
"Begini, sepak bola Indonesia itu di bawah FIFA. FIFA sudah memerintahkan tidak ada flare, flare itu api. Itulah dilarang dia sampai ke PSSI, jadi setiap saat saya menandatangani pelanggaran se-34 provinsi di Indonesia, terkhusus Sumut, nah saya melarang itu untuk klub-klub lain ada 18 klub di liga 1, salah satu yang tidak pernah bisa berhenti di Sumut, pas kebetulan di kampung saya dan saat ini gubernurnya saya pula. Tetapi persoalannya bukan uang , malu Sumut tidak bisa tertib persoalannya seperti itu," katanya.
Baca juga:
Klarifikasi PSMS terkait tindakan ketum PSSI yang datangi tribun usai penonton nyalak
Edy Rahmayadi sebut diminta mundur karena banyak yang mau jadi ketua PSSI
Edy Rahmayadi: saya dilantik, Medan punya stadion terbaik
Edy Rahmayadi ikhlaskan Ezra Walian tak main di Asian Games 2018
Malaysia minta rantis di Asian Games, PSSI serahkan ke kepolisian
Ratu Tisha: Edy Rahmayadi tetap ketua umum PSSI