Soekarwo soal Pilkada serentak: Jatim punya ciri khas sendiri
Kata Soekarwo, pun begitu pula jika ada permasalahan. "Harus diselesaikan dengan gaya Jawa Timuran. Pencegahan dini konflik Pilkada dilakukan di tingkat kelurahan/desa dan diselesaikan di tingkat kecamatan."
Jawa Timur beda dengan provinsi lain. Jawa Timur punya ciri khas sendiri dalam menyelesaikan semua persoalan, termasuk konflik Pilkada. Semua masalah harus diselesaikan ala Jawa Timuran.
Penegasan ini dikatakan Gubernur Soekarwo saat menghadiri rapat koordinasi terkait Pilkada serentak 2018. "Jawa Timur untuk Jawa Timur, bukan provinsi lain," tegas Soekarwo pada pertemuan yang digelar di Convention Hall Grand City Surabaya, Senin (13/11).
Selain gubernur, hadir di acara itu antara lain, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Rudi Wibowo, dan Ketua KPU Jatim Eko Sasmito.
Di acara yang dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur tersebut, Soekarwo juga menjelaskan, di Pilkada serentak nanti, Jawa Timur harus mampu menjalankan proses demokrasi sesuai ciri khasnya sendiri.
Kata Soekarwo, pun begitu pula jika ada permasalahan. "Harus diselesaikan dengan gaya Jawa Timuran. Pencegahan dini konflik Pilkada dilakukan di tingkat kelurahan/desa dan diselesaikan di tingkat kecamatan."
Jawa Timur, lanjutnya, punya cara sendiri dalam menangani setiap apapun persoalan, termasuk pesta demokrasi. "Jawa Timur punya kultur sendiri dan wartawan sebagai tiang demokrasi keempat, kalau ada masalahpun dengan dialog, dan kulturnya wartawan se Jawa Timur sudah paling top," tandas politikus akrab disapa Pakde Karwo itu.
Gubernur yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini juga menegaskan, apa yang disampaikan dalam rapat ini bukan semata diskusi. "Tetapi ini perintah untuk dilaksanakan seluruh jajaran ke bawah agar pelaksanaan Pilkada serentak di Jatim aman dan sukses. Kalau diskusi ada waktu lain," tandasnya.
Sementara Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin menyampaikan, pada pelaksanaan Pilkada serentak nanti, untuk masalah pengamanan, pihaknya akan menyiapkan 2/3 kekuatan yang dibantu TNI.
Kata jenderal polisi bintang dua ini, mengacu pada Pilkada-Pilkada sebelumnya. Di mana ada beberapa daerah yang menjadi atensinya. Seperti kawasan Tapal Kuda. Alasannya karena di beberapa daerah ini rawan konflik.
"Ke depan, kita akan lebih waspada lagi dan dilakukan kesadaran masyarakat yang baik. Termasuk mengantisipasi keinginan, Pilkada yang ada ibu kota (Jakarta) akan dibawa ke sini (Jatim)," tegas Machfud.
Baca juga:
Kunjungi Wilayah Pantura, Anas bertemu tokoh hingga komunitas anak muda
Azwar Anas ajak politik bergembira, hindari saling menjelekkan
Cerita Anas safari politik di kawasan Pantura
Konsolidasi di Lamongan, Azwar Anas salat berjemaah bareng kader PDIP
Sebelum kiai sepakat, Khofifah tak berani umumkan nama cawagub
Khofifah tak akan umumkan pendamping sebelum partai pengusung sepakat
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Mengapa Soemiran Karsodiwiryo membangun Padepokan Retjo Sewu? Retjo Sewu dibangun Soemiran Karsodiwirjo sebagai tanda ia pernah berjaya pada masanya. Megingat tahun 1990-an, perusahaan rokoknya menguasai pasar Jawa Timur.